Gubernur Baru Jakarta

Geger Soal Kata 'Pribumi' di Pidato Pelantikan Anies Baswedan, Akun Ini Ungkap Transkrip Lengkapnya!

Penulis: Natalia Bulan Retno Palupi
Editor: Natalia Bulan Retno Palupi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan (kiri) bersama Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno (kanan) memberikan sambutan saat serah terima jabatan Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta di Balai Agung, Balai Kota Jakarta, Senin (16/10/2017). Anies-Sandi resmi menjabat sebagai Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta periode 2017-2022.

Jakarta tidak dibangun baru kemarin sejak era Sunda Kelapa, Jayakarta, Batavia, hingga kini Jakarta adalah kisah pergerakan peradaban manusia.

Jakarta adalah melting pot.
Jakarta adalah pusat berkumpulnya berbagai manusia dari seluruh Nusantara.

Bukan hanya Nusantara, bahkan berkumpul dari berbagai penjuru dunia.
Di kota ini interaksi adalah bagian dari sejarahnya, dan di kota ini pula masyarakat Betawi telah menjadi sebaik-baiknya tuan rumah bagi Jakarta.

Sering Merasa Ada yang Mengawasi saat Sendirian? Ternyata Ini Penyebabnya

Saudara-saudara sekalian.
Di kota ini, semua sejarah penting republik ditorehkan.
Dua Km letaknya dari tempat kita berkumpul, para pemuda berkumpul di Kramat Raya mengumandangkan satu Tanah Air, satu bangsa, dan satu bahasa bersama.
Hanya 2 Km dari tempat ini.

Satu Km dari tempat kita berkumpul, di situ para perintis kemerdekaan berkumpul menyusun visi republik ini, sekarang kita sebut sebagai Gedung Pancasila.

Di situ mereka merumuskan garis depan, garis besar bagaimana republik ini didiirkan.

Janji kemerdekaan dituliskan di tempat itu.
Tiga Km dari kita berkumpul, di Pegangsaan Timur, di sana dikumandangkan dikumandangkan proklamasi kemerdekaan kita.

Terpanas! Gadis yang Akan Dinikahi Aktor Tampan hingga Wajah Asli Claudia Adinda, Istri Derby Romero

Saudara-saudara sekalian.
Di tanah ini semua cita-cita bangsa diungkapkan, karena itu kita tidak boleh di tanah ini justru janji kemerdekaan tak terlunaskan oleh warganya.
Republik ini menjanjikan kesejahteraan, maka di ibu kota harus hadir kesejahteraan.
Republik ini menjanjikan pelindungan, maka di ibu kota harus ada perlindungan.
Republik ini menjanjikan mencerdaskan kehidupan bangsa, maka di ibu kota harus hadir ikhtiar mencerdaskan kehidupan bangsa.

Dan ketika republik ini tegas-tegas mengatakan bahwa visinya adalah menghadirkan keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia, maka insya Allah kita sama-sama kita tunaikan ikhtiar itu.
Di ibu kota harus hadir keadilan sosial bagi seluruh warga Jakarta.
Dan Jakarta ini satu dari sedikit, satu dari sedikit kota di Indonesia yang merasakan kolonialisme dari dekat.
Penjajahan di depan mata itu di jakarta, selama ratusan tahun.
Di tempat lain mungkin penjajahan terasa jauh, tapi di Jakarta bagi orang Jakarta yang namanya kolonialisme itu di depan mata.


Dirasakan sehari-hari.

Karena itu bila kita merdeka maka janji-janji itu harus terlunaskan bagi warga Jakarta.
Dulu kita semua pribumi ditindas dan dikalahkan.
Kini telah merdeka, kini saatnya menjadi tuan rumah di negeri sendiri.

Jangan sampai Jakarta ini seperti yang dituliskan pepatah Madura
Etek se bertelor, ajam se rameh.

Katanya.
Itik yang bertelur, ayam yang mengerami.
Kita yang bekerja keras untuk merebut kemerdekaan.
Kita yang bekerja keras untuk mengusir kolonialisme.
Kita semua harus merasakan manfaat kemerdekaan di ibu kota ini.

Choirul Huda in Memoriam! Pemain Termahal Dunia Turut Berduka hingga Pesan Terakhir Sang Almarhum!

Halaman
1234