Banyak Dikecam karena Berbohong, Hal Ini Pelajaran yang Bisa Diambil dari Kasus Dwi Hartanto!

Editor: Galih Pangestu Jati
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Dwi Hartanto

TRIBUNWOW.COM - Sikap Dwi Hartanto, mahasiswa PhD Indonesia di TU Delft, Belanda, membuat dirinya sendiri terlempar dari puncak ketenaran ke lembah celaan.

Setelah kebohongan besarnya terbongkar, sikap Dwi menuai kecaman dan rasa prihatin baik dari kalangan ilmuwan maupun awam.

"Saya pikir cuma Setnov yang pandai bersandiwara, ternyata ada temannya," kata Kasetto Sugoi, salah satu pembaca Kompas.com dalam komentarnya.

Bahkan Made Menaka, juga pembaca, berkomentar, "Enggak usah pulang ke Indonesia. Bangsa Indonesia perlu orang jujur, bukan orang pintar berbahaya."

Dwi memang salah.

Sosok Dwi Hartanto di Mata Ibunya, Anak Saya Nggak Pernah Bohong

Dia bukan satu-satunya orang non Eropa yang masuk ring satu Badan Antariksa Eropa (ESA).

Saat ini, dia masih mahasiswa doktoral, masuk dalam grup Interactive Intelligent.

Namun, Achmad Adhitya yang sempat menjabat ketua organisasi ilmuwan diaspora Ikatan Ilmuwan Indonesia Internasional (I4) mengungkapkan, menguliti kebohongan Dwi saja tidak membawa manfaat.

"Ke depannya kita harus tahu mau apa. Jangan berhenti pada menguliti kesalahan Dwi," ungkapnya saat berbincang dengan Kompas.com, Minggu (8/10/2017).

Pelajaran bagi Bangsa

Wakil Ketua Akademi Ilmu Pengetahuan Indonesia, Satrio Soemantri Brodjonegoro, mengatakan, kasus Dwi adalah pelajaran berharga, bukan cuma bagi Dwi sendiri tetapi juga bangsa Indonesia.

Ia mengatakan, pelajaran terpenting dari kasus adalah pentingnya kejujuran.

Menurutnya, ilmuwan bisa gagal tetapi jujur itu harus.

"Ilmuwan itu satu aja sifatnya yang dipegang, kebenaran. Ilmunya harus yang benar. Tidak boleh mengklaim yang bukan keahlian kita,” katanya.

Halaman
123