TRIBUNWOW.COM - WhatsApp memiliki kelemahan yang bisa dieksploitasi untuk memata-matai pola tidur seseorang, mulai dari jam tidur, jam bangun, hingga lamanya waktu tidur.
Kelemahan ini muncul dari fitur “last seen” pada WhatsApp.
Fitur tersebut memungkinkan pengguna tahu kapan seseorang terakhir kali membuka WhatsApp.
Di era chatting seperti sekarang, di mana masyarakat modern tak bisa lepas dari smartphone dan obrolan maya, last seen bisa dibilang menunjukkan kapan pengguna tidur.
Pengguna memang bisa menyetel siapa saja yang boleh melihat last seen-nya, mulai dari semua orang (everyone), kontak (only your contacts), atau tak satu pun (no one).
Meski begitu, seberapa banyak pengguna yang mengatur agar last seen tidak bisa dilihat siapa pun? Tampaknya tidak banyak.
Hati-hati Modus Perampokan Baru dengan Kedok Minta Sumbangan!
Yang berbahaya, orang lain yang bahkan tak memiliki keterampilan teknis tingkat tinggi mampu mengumpulkan data last seen seseorang di WhatsApp, menganalisis, dan mengetahui seperti apa pola tidurnya.
Setidaknya begitu menurut seorang software engineer bernama Rob Heaton.
Sebelumnya, Rob Heaton juga pernah mengumbar celah keamanan pada Facebook dan Tinder.
Langkah eksploitasi WhatsApp didemonstrasikan Rob Heaton dengan akses web melalui peramban Chrome untuk desktop.
Rob Heaton membuat ekstensi Chrome untuk mengamati dan merekam aktivitas online semua kontak WhatsApp-nya.
Dari situ muncul data-data yang tersusun rapi dan bisa dianalisis terkait pola tidur.
Hal yang lebih mengerikan, eksploitasi ini bisa menunjukkan siapa saja kontak WhatsApp yang saling berhubungan, sebagaimana dilaporkan TheNextWeb dan dihimpun KompasTekno, Rabu (11/10/2017).
Caranya tinggal mencocokkan pola aktivitas online kontak A dan kontak B di WhatsApp.
Jika polanya benar-benar sama dan mereka diketahui saling kenal, kemungkinan besar mereka chatting dengan intens di WhatsApp.