Pengakuan Korban Budak Syahwat ISIS, Dada Diraba-raba hingga Digugurkan secara Paksa

Penulis: Galih Pangestu Jati
Editor: Galih Pangestu Jati
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Nadia, wanita Yazidi yang berhasil melarikan diri dari ISIS

TRIBUNWOW.COM - Setelah ditangkap oleh ISIS, sekelompok gadis muda dipaksa berdiri di dinding.

Sementara itu, para militan ISIS pria meraba-raba dada mereka.

"Jika dia memiliki payudara, maka dia akan diperkosa," kata seorang korban warga Yazidi menceritakan pengalamannya.

"Jika tidak memiliki payudara, mereka menahannya di sana selama tiga bulan. Kemudian, mereka akan kembali untuk melihat apakah ia sudah 'bisa' untuk diperkosa atau tidak," tambahnya.

Wanita muda itu mengungkapkan bagaimana ia terpaksa melihat para gadis diperkosa di depannya.

Kemudian, apabila hamil, para perempuan tersebut akan digugurkan secara paksa.

Viral! 2 Wanita Mengaku PNS Berusaha Kabur dari Razia Polisi Sampai Ucapkan Kata-kata Kasar

Yang lebih mencengangkan, para korban tersebut diperkosa di depan anak-anak mereka apabila sang korban telah memiliki anak.

Ia pun mengungkap bahwa adaribuan gadis di Suriah yang mengalami hal demikian.

Pengalaman mengerikan ini merupakan bagian dari sebuah laporan baru oleh Nikita Malik dari Henry Jackson Society.

Ia menyoroti perbudakan seksual yang dilakukan oleh kelompok teroris ISIS beberapa tahun terakhir.

Tak hanya perbudakan seksual, menurut laporan tersebut juga terdapat perdagangan manusia.

Pada tahun lalu, ISIS berhasil mengantongi $ 12 juta dan $ 38 juta dari perdagangan manusia , yang juga membantu memperkuat ikatan antarpejuang ISIS.

Dalam laporan Malik, ia mengatakan bahwa teroris menggunakan kekerasan seksual untuk memperkuat perekrutan, menggembleng pejuang, dan menghukum kaum kafir.

Inilah Sederet Tamu VVIP yang Bisa Drop Off di Gedung Pernikahan Kahiyang-Bobby

Propaganda tentang perbudakan seksual dijadikan sebagai insentif bagi para pejuang ISIS yang baru.

Jadi, secara tidak langsung, propaganda ini dijadikan ISIS sebagai "daya tarik".

Laporan yang menyoroti secara komprehensif perdagangan mansuia tersebut mengungkap fakta bahwa prajurit yang melakukan perbudakan tersebut bis amenjadi korban dan pelaku sekaligus.

ISIS mengupah para pejuang didasarkan pada jumlah anak dan perempuan yang mereka miliki.

Sekitar 5 ribu wanita Yazidi diperkirakan telah dijualoleh tentara ISIS, 2 ribu telah diambil alih oleh Boko Haram, termasuk penculikan yang terkenal dari 276 anak perempuan Chibok. (NyPost/TribunWow.com/Galih Pangetsu J)