Pengakuan Eks Cakrabirawa: 'Ulah' Jenderal AH Nasution Ini Bikin Prajurit Makin Curiga

Penulis: Rimawan Prasetiyo
Editor: Rimawan Prasetiyo
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Jenderal Besar Soeharto berbincang dengan Jenderal Besar AH Nasution, sesaat sebelum menerima ucapan selamat pada acara silaturahmi di Istana Negara, Jakarta, Minggu (5/10/2007) siang. Insert foto prajurit eks Cakrabirawa yang beri pengakuan terkait peristiwa G30S.

TRIBUNWOW.COM - Pengakuan blak-blakkan prajurit eks Cakrabirawa yang diberi tugas menjemput para jenderal. Sulemi penjemput Jend AH Nasution beber ini, simak selengkapnya, Rabu (4/10/2017)

Sebuah video di YouTube menjadi viral. Pengakuan-pengakuan eks Cakrabirawa mengungkap tentang aksi yang dilakukan.

Sebuah video diunggah kanal dengan nama Sekilas Kabar Viral kanal ini mengunggah sebuah film dokumenter pelajar Purbalingga yang berhasil meraih dua penghargaan prestisius.

Film berjudul 'Kami Hanya Menjalankan Perintah, Jenderal!' garapan Gerilya Pak Dirman Film dengan Sutradara Ilman Nafai menyabet predikat Film Terbaik dokumenter SMA FFP 2016 pada Festival Film Pelajar Jogja 2016.

Selain itu film ini bahkan menyabet Film Terbaik kategori Apresiasi Film Dokumenter Pelajar/Mahasiswa Apresiasi Film Indonesia (AFI) 2016.

10 Negara Paling Ramah di Dunia, Indonesia di Peringkat Berapa, ya?

Penghargaan tersebut diserahterimakan di Grand Kawanua Convention Centre, Manado, Sulawesi Utara.

Oleh kanal Sekilas kabar Viral cuplikan film tersebut diunggah ke Youtube pada Minggu (1/10/2017).

Pemakaman Pahlawan Revolusi di Kalibata (Arsip Indonesia/Intisari)

Hingga berita ini diunggah sudah ditonton sebanyak 206.873 kali dan trending YouTube #14.

Pada cuplikan film dokumenter tersebut ada tiga prajurit eks Cakrabirawa Pasukan Pengawal Presiden Sukarno saat itu.

Tolak Layani Suami, Wanita Ini Dibacok hingga Tewas, Alasan Istri Menolak Ini Bikin Geram

Sulemi, Iskak dan Masruri.

Sulemi merupakan prajurit yang saat itu bertugas untuk menjemput Jenderal AH Nasution sedangkan Masruri bertugas menjemput Jenderal Suprapto.

Pengakuan mereka saat itu doktrin Cakrabirawa menyatakan kalau prajurit dilarang untuk melawan perintah atasan.

Apapun perintah atasan harus dilakukan.

Halaman
1234