Pelaksanaan Pilpres AS 2016 Diduga Diserang Hacker Rusia untuk Menangkan Calon Ini, Ini 5 Faktanya

Penulis: Fachri Sakti Nugroho
Editor: Tinwarotul Fatonah
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ilustrasi Peretas

5. Tudingan DHS

DHS menuding bahwa peretasan ini berasal dari para 'aktor cyber pemerintah Rusia'.

Mereka mengumumkan adanya peretasan terseubt pada bulan Juni lalu.

Namun saat itu belum diumumkan negara bagian mana saja yang diserang hacker.

Negara-negara bagian yang sistem komputer pemilunya menjadi target hacker baru mengetahui soal upaya peretasan tersebut setelah diberitahu oleh DHS pada Jumat, 22 September kemarin.

Atas telatnya pemberitahuan tersebut, beberapa negara bagian justru mengkritik DHS.

“Tak bisa diterima bahwa makan waktu hampir setahun untuk memberitahukan negara-negara bagian itu bahwa sistem pemilu mereka diincar hacker,” ujar Senator Mark Warner, Vice Chairman Senate Intelligence Committee, sebagaimana KompasTekno rangkum dari Tech Crunch, Sabtu (23/9/2017).

DHS kemudian memberikan saran kepada negara-negara bagian yang disasar para hacker untuk meningkatkan keamanannya menjelang midterm election tahun 2018 mendatang. (TribunWow.com/Fachri Sakti Nugroho)