5 Fakta Wawancara Eksklusif Intisari dengan Aidit, Tokoh PKI Ikut Berjuang Memerdekakan Indonesia!

Penulis: Natalia Bulan Retno Palupi
Editor: Natalia Bulan Retno Palupi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Sedikit tentang Dipa Nusantara Aidit: Mozaik di Luar Politik

Jawaban itu sendiri Aidit dapatkan dari sang ayah.

Sambut Tahun Baru Penuh Khidmat, Begini Doa Akhir dan Awal Tahun Hijriah

Diketahui, ayahnya gemar membaca surat kabar misalnya Pemandangan.

Kepada anak-anaknya tersebut ia sering bercerita tentang pemimpin-pemimpin masa itu seperti Soekarno, Hatta, dan pemuka-pemuka lain yang banyak dibuang ke Digul.

Mereka adalah orang-orang pandai dan membuat Aidit kecil terkesan.

Nama ayahnya adalah Abdullah Aidit, seorang buruh perkebunan tamatan sekolah HIS. Dipa Nusantara Aidit lahir di Medan tanggal 30 Juni 1923.

Live Streaming Thailand Vs Indonesia U-16: Fakhri Husaini Waspadai Dua Kartu As Milik Thailand

Keluarganya lalu berpindah ke Belitung dan di sana ia menamatkan sekolah dasar.

Aidit adalah empat bersaudara dan semuanya lelaki: Basri, Sobron, Murad, dan D.N Aidit.

Diketahuo, semuanya adalah pengikut Marx dan Lenin, hanya saja ada yang aktif ada yang tidak. Ibunya sendiri meninggal saat Bung Aidit masih berumur 6 tahun.

Di Belitung ada tambang dan membuat Aidit bersama teman-temannya sering masuk ke tambang sampai 200 meter di bawah tanah. Kontras antara kehidupan buruh dan majikan berkesan padanya.

Ditemukan Terdampar di Pantai, Kamu Pasti Kaget saat Tahu Hewan Apa Ini

Begitu juga nasib sang ayah, sekalipun pendidikannya lebih tinggi, ia tetap buruh. Sementara kepalanya, adalah orang Belanda yang lulus sekolah dasar saja tidak, lagi tolol dalam pekerjaan.

Abdullah Aidit dilukiskan anaknya sebagai seorang Muslim Liberal. Liberal dalam arti membiarkan anak-anaknya memilih ideologi, lapangan hidup, dan kawan hidup menurut kehendak mereka masing-masing.

2. Perjalanan karier Aidit

Halaman
1234