Merek Bintang Kuntul sebenarnya miras yang diproduksi resmi oleh perusahaan di Surabaya.
Namun merek ini diduga dipalsukan, dan diproduksi dalam skala rumahan.
Salah satu yang mengaku pernah menjual adalah Eko Susilo, warga Tertek, Kecataman Tulungagung.
"Saya membelinya di Kediri, penjualnya namanya Didik. Didik ini yang membuat minuman tersebut," ungkap Eko.
Eko memastikan, miras tersebut dibuat di rumah bukan di sebuah pabrik yang mengantongi izin resmi.
Sebagai contoh, minuman Kuntul Alimi yang dijual masing-masing pedagang mempunyai label yang tidak sama.
Minuman yang dijual Eko mempunyai label polos berwarna merah, sedangkan miras yang diminum Agus Setiawan dan kawan-kawan mempunyai label merah, dengan tulisan Alimi.
Bayi Wanita Ini Meninggal dalam Kandungan, Ternyata Penyebabnya Hal Mengerikan!
Bahkan Eko menyebut nama seseorang, yang memroduksi minuman tersebut di rumahnya.
"Semua miras yang dijual itu palsu, wong tidak ada pabriknya. Kalau soal cukai bisa saja dipesan," ucapnya.
Seorang pemilik café yang menjual miras, Aan (inisial), mengaku mengetahui produsen besar di Tulungagung.
Salah satu bahan yang digunakan adalah krim obat nyamuk.
Namun merek yang paling banyak yang diproduksi adalah jenis vodka.
Namun ada pula produk Alimi yang dihasilkan industri rumahan ini.
Untuk vodka biasanya dijual Rp 45.000 per botol.