TRIBUNWOW.COM - Kerusuhan dalam Lembaga Pemsyarakatan kembali terjadi.
Kali ini, kerusuhan tersebut berlangsung di Lapas Narkoba Jelengkong, Kabupaten Bandung.
Sebagaimana dikutip dari Tribun Jabar peristiwa tersebut terjadi pada Rabu (23/8/2017).
Sejumlah fakta berkaitan dengan kejadian ini pun terkuak.
2 Cara Krusial Garuda Muda Melenggang ke Semifinal di Kesempatan Terakhir!
Dihimpun Tribunwow.com, berikut ulasan lengkapnya:
1. Awal mula kejadian
Dijelaskan Kepala Lapas Narkotika Klas IIA Bandung, Suprapto keributan di Lapas Jalengkong terjadi saat petugas mengamankan kawasan branggang, tembok yang berbatasan dengan luar.
"Kami menjelaskan ke bimbingan kerja untuk menertibkan branggang (tembok yang berbatasan dengan luar). Karena kami anggap daerah itu steril. Di situ ada beberapa bangunan seperti kandang bebek yang tingginya cukup lumayan," kata Suprapto, di Wargamekar, Baleendah, Kabupaten Bandung, Rabu (23/8/2017) malam.
Idaman! Ngulek Sambel hingga Urus Anak, 5 Suami Artis ini Tak Sungkan Lakukan Kegiatan Rumah Tangga
Dikatakan Suprapto lebih lanjut, dua narapidana kemudian enggan ditertibkan.
"Rupanya yang bersangkutan ini kurang bisa menerima, tidak tahu alasannya kenapa. Sehingga muncul lah emosi untuk keributan itu tadi," ungkap Suprapto.
Setelahnya, kerusuhan pun tak bisa dihindarkan dalam Lapas tersebut.
Warganet Indonesia dan Malaysia Bertikai, Ini Kata Siti Nurhaliza Tentang Insiden Bendera Terbalik
2. Dipindahkan ke lapas lain
Dijelaskan Suprapto lebih lanjut, usai keributan, dua napi yang menyebabkan kerusuhan kemudian dipindahkan ke dua lokasi berbeda.
Keduanya dipindahkan ke Cirebon dan Subang.
"Jadi dua orang yang ribut ini, kami pindahkan ke Cirebon dan Subang," tuturnya.
Miris! Begini Kondisi Rumah Sakit Terburuk di Dunia, ‘Kematian Bayi Seperti Makanan Harian’
3. Pemicu kerusuhan tengah mabuk
Informasi yang dihimpu Tribun Jabar, seorang napi yang juga pemicu kerusuhan beridentitas DD tengah mabuk.
Tidak diketahui secara pasti bagaimana tahanan tersebut bisa mengonsumsi minuman beralkohol.
"Kami lagi menelusuri dari mana kok bisa mabuk itu," jelasnya.
Bukan FTV! Pria Kaya Ini Nikahi Wanita Petani, yang Terjadi Selanjutnya Tak Terduga
4. Butuh tambahan personil
Berkaitan dengan kerusuhan yang terjadi pada Rabu malam, Kalapas Jelekong, Suprapto kemudian menyatakan lembaga permasyarakatan tersebut kekurangan penjaga.
Untuk itu, Suprapto berpesan terkait penambahan petugas di lapas tersebut.
"Memang intinya perlu penambahan petugas, lagi proses sekarang. Kami jaga kondusif di dalam hubungan antar binaan," terangnya kepada Tribun Jabar.
Sindikat Pengoplos Aqua Galon di Tangsel Digerebek, No 4 Tentang Keuntungan Fantastis!
5. Sudah melakukan pendekatan pada napi
Dijelaskan Suprapto lebih lanjut, pihaknya telah melakukan pendekatan secara perseorangan pada masing-masing napi.
Namun tetap saja, dijelaskannya hal tersebut tak berdampak banyak lantaran jumlah napi dan petugas tak sebanding.
"Pendekatan persuasif, sebanyak orang itu kan pendekatan kami perorangan. Secara fisik kalah kami," ungkapnya. (Tribunwow.com/Dhika Intan)