Dia juga tidak pernah menyalahkan Ati ketika tidak memiliki uang.
Sebaliknya, sang suami selalu memahami kondisi Ati yang telah berusaha keras membantu mencari uang.
Demikian pula dengan Ati, ia tidak pernah sekalipun menyalahkan sang suami ketika kondisi keuangan mereka anjlok.
“Suami saya ga pernah ngeluh walaupun kita hidup cuman mulung. Dia juga ga pernah marahin saya. Dia paham saya. Saya juga paham dia."
"Tetangga sampe ngira kalo duit kita banyak soalnya kita seneng terus. Padahal ngga. Kita cuman saling ngerti aja.” tutur Ati.
Tak hanya itu, meski hidup sangat sederhana, Ati tetap mengutamakan pendidikan bagi kedua anaknya.
Bagi Ati, anak adalah alasan dia tidak pernah putus asa mengais rezeki di jalanan.
“Ini anak saya yang paling kecil, namanya Panji. Dia masih 10 bulan dan masih aktif-aktifnya. Gara-gara dia, saya jadi makin semangat kerja. Dia harapan baru saya untuk ningkatin derajat keluarga. Kakaknya juga. Kakaknya dia udah SMK. Dia selalu 5 besar dikelasnya," katanya
Bahkan sempat terbesit di benak Ati untuk mengorbankan perutnya demi kebahagiaan sang buah hati.
"kadang saya mikir, Biarin deh aku ga makan. Yang penting masi bisa liat anak-anak senyum dan bisa berprestasi.“ tuturnya.
Bicara soal kebahagian keluarga ini, Ati ternyata masih menyimpan cerita romantis bersama sang suami.
“Waktu itu, kita lagi ga ada duit. Trus, dia langsung ngajak saya untuk narik gerobak bareng tanpa marah-marah ato kecewa sama keadaan. Menurut saya itu romantis," kisahnya. (TribunWow.com/Maya Nirmala Tyas Lalita)