Akibatnya, bagian tengah lantai jembatan tersebut roboh.
“Dipastikan penyebabnya tidak karena bencana. (Jembatan) ambruk karena tiang pancang utama jembatan, posisi di tengah sungai ambles ke bawah, sehingga lantai jembatan lepas pada bagian tengah,” ujar Ardiansyah sebagaimana dikutip dari Kompas.com.
Dijelaskan Ardiansyah lebih lanjut, kejadian ini pun tak menimbulkan korban jiwa.
"Waktu jembatan ambruk tidak ada korban jiwa karena pada saat itu tidak ada yang melintas. Untuk menolong masyarakat, terutama anak sekolah yang ingin menyeberang sungai, BPBD menurunkan perahu polietilena sebanyak 4 buah," tutur Ardiansyah.
• Pesawat Delay, Pramugari Cantik Ini Lakukan Hal Tak Terduga
3. Akibat yang timbul
Berkaitan dengan robohnya Jembatan Tanipah, warga dua desa yang terhubungkan oleh jembatan tersebut pun terpaksa memutar.
Mereka terpaksa memutar lewat Desa Puntik Luar, tembus jalan tol lalu ada Jembatan Ramania, yang menghubungkan Desa Puntik Luar ke Desa Sungai Ramania menuju ke arah Desa Tanipah.
• Aurel Unggah Foto Seksi di Bali, Netizen Malah Fokus pada Bagian Tubuhnya yang Ini
Selain itu, seperti diberitakan Banjarmasin Post sejumlah warga pun memilh menggunakan kelotok demi bisa lebih cepat sampai ke desa seberang.
"Harus sekitar sekitar empat kilometer memutar. Selain itu, akses lainnya tidak ada, kecuali pakai perahu kelotok," kata Basri, warga Desa Bangkit Baru RT. 2 Kecamatan Mandasatana.
4. Tuntutan warga
Berkaitan dengan kejadian ini, banyak warga yang lantas memanfaatkan jembatan lain untuk menyeberang.
• Viral! Foto Cewek Berjilbab Pamer Bra dan Payudara di Jembatan Suramadu
Jembatan yang jadi 'sasaran baru' warga itu adalah Jembatan Ulin.