4 Sudut Pandang Kasus Zoya yang Dibakar Hidup-hidup, Kisah Itu Dituliskan Lalu Viral dalam Sekejap

Penulis: Tinwarotul Fatonah
Editor: Tinwarotul Fatonah
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Tulisan soal Zoya

TRIBUNWOW.COM - Masih ramai diperbincangkan yakni kasus pria yang dibakar hidup-hidup karena dituding mencuri amplifier di masjid.

Simpang siur pemberitaan soal pria bernama Muhamad Aljahra atau Zoya, warga Bekasi.

Ada yang mengatakan dia adalah maling, seperti keterangan yang dirilis pihak kepolisian, namun juga ada yang menyangkalnya.

Namun terlepas dari benar atau tidaknya pria itu mencuri, perbuatan massa yang membakarnya hidup-hidup banyak membuat orang lain membelanya.

Jangan Lewatkan Salat Gerhana Bulan, Begini Tata Caranya

Dari tragedi tersebut, seorang netizen menuliskan kisah itu dalam 4 sudut pandang, yakni korban, massa, anak korban hingga khalayak umum.

Tulisannya itu pun seketika langsung viral hingga dibagikan ribuan kali.

Berikut ini TribunWow.com rangkum kisah yang dituliskan akun Facebook bernama Eko Kuntadhi, Minggu (7/8/2017).

Kisah itu ia beri judul 'KETIKA ZOYA DIPANGGANG SAMPAI MATI'.

1. Sudut pandang pria yang dibakar hidup-hidup

"Nama saya Muhamad Aljahra. Orang memanggil saya Zoya. Saya cuma orang biasa. Sehari-hari pekerjaan saya mereparasi barang elektronik. Kadang mencari TV rongsokan untuk diutak atik. Atau radio bekas. Atau amplifier. Kalau sudah bagus bari dijual.

Alhamdulillah, Allah memberi saya kemampuan itu. Sebab dengan kemampuan itulah saya menafkahi anak istri saya. Anak saya satu, masih lima tahun. Istri saya, Siti Slzubaidah sedang hamil enam bulan. Rupanya Allah ingin menitipkan lagi amanahnya kepada saya.

Makanya saya harus bekerja lebih keras agar bisa menjaga amanah itu.

Hari itu, selepas subuh saya berangkat dari rumah. Perempuan sederhana dan polos mengantar saya sampai ke depan pintu. Seperti biasa, dia melepas saya dengan mencium tangan. Mungkin juga dengan sebait doa semoga ada rezeki halal yang bisa kubawa pulang.

Allah memang Maha Baik. Saya mendapatkan amplifier bekas untuk direparasi. Terbayang upah Rp 50 ribu atau seratus ribu. Lumayan buat beli beras dan lauk. Juga uang jajan bocah. Kamu tahu kan, anak lima tahun biasanya lagi doyan jajan.

Korban salah sasaran dibakar hidup-hidup (FACEBOOK)
Halaman
1234