Akhirnya, Terungkap Alasan Wanita Ini Masukkan Bayinya dalam Freezer

Editor: Galih Pangestu Jati
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

SA, pelaku yang menyimpan bayinya di dalam freezer sedang berbicara dengan salah satu psikolog Kota Tarakan Fanny, Jumat (4/8/2017) di Ruang PPA Polres Tarakan.

Mulai dari rumah, mobil, bahkan dibuatkan usaha seperti butik dan pencucian mobil dan motor.

Dikabarkan akan Pulang Jelang HUT RI, Ternyata Faktanya. . .

Hanya saja semua materi yang dimiliknya atas nama DO suami sirinya.

Meskipun begitu, hal itu tidak dipermasalahkan sampai akhirnya April kemarin, anak pertamanya berinisial BC usia 2,5 tahun hendak masuk sekolah.

Ia mendaftarkan anaknya di salah satu PAUD di Tarakan.

Ternyata salah satu syarat daftar anak sekolah harus memiliki akte kelahiran.

“Anaknya ditolak masuk sekolah, karena tidak ada akte kelahiran. Hal ini membuat SA menangis, padahal waktu itu SA sedang hamil, sehingga ini membuatnya stres," tutur Fanny.

Akhirnya SA berbicara dengan DO agar BC dibuatkan akte kelahiran.

Saat itu, suaminya berkata gampang dan bisa diatur.

Namun, ditunggu-tunggu akte kelahiran juga belum ada.

Tentu saja hal ini membuat SA semakin stres.

Usai Diperiksa BNN, Begini Ungkapan Tora Sudiro

"Jadi menurut SA, DO ini hanya menjanjikan saja,” ungkap Fanny, Sabtu (5/8/2017).

Lantaran stres itulah, SA langsung berpikir bagaimana nanti nasib anak keduanya.

Apabila dilahirkan, nasibnya akan sama dengan BC yang tidak memiliki akte kelahiran.

Halaman
123