Bukan Mistis, Begini Penjelasan Medis soal Fenomena 'Ketindihan' atau 'Sleep Paralysis'

Penulis: Tinwarotul Fatonah
Editor: Tinwarotul Fatonah
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ilustrasi

Porsi NREM adalah sekitar 75 persen dari masa tidur, sementara sisanya menjadi masa tidur REM.

Ketika seseorang tersadar sebelum masa REM berakhir, maka pada saat itulah bisa terjadi hypnopompic sleep paralysis.

Bukan Termasuk Jenis Narkotika, Ini Alasan Tora Sudiro Ditangkap hingga Jadi Tersangka

Lalu apa sebenarnya pemicu ketindihan ini?

Ternyata secara medis hal ini disebabkan oleh kelumpuhan otot.

Otot menjadi tidak aktif saat tidur, merupakan hal yang normal.

Pada waktu ketindihan terjadi, ketidakaktifan otot berlanjut untuk beberapa saat dari masa tidur ke masa sadar.

Saat mengalami ketindihan, ada kemungkinan juga mengakibatkan seseorang merasa sulit bernapas.

Selain itu, tidak jarang ada yang merasakan sensasi lain, misalnya merasa ada sosok lain bersamanya.

Ini merupakan jenis halusinasi yang umum terjadi.

Ganasnya Kanker Otak yang Serang Dokter Ryan Thamrin, Inilah 8 Pemicunya!

Biasanya seseorang yang mengalami fenomena ini adalah ketika mengalami kurang tidur atau pola tidur yang tidak teratur.

Faktor usia juga berpengaruh, remaja dan dewasa muda merupakan kalangan yang lebih berisiko.

Selain itu, faktor keturunan, tidur dalam posisi terlentang, mengalami stres, mengidap penyakit bipolar, kram kaki pada malam hari, serta penyalahgunaan obat-obatan, bisa menyebabkan fenomena ini.

Jadi sudah jelaskan kalau kamu ketindihan bukan berarti lagi ditiduri jin. (TribunWow.com/Tinwarotul Fatonah)