TRIBUNWOW.COM - Pihak kepolisian Polrestabes Bandung berhasil menangkap seorang pelaku pengeroyokan terhadap Ricko Andrean.
Pelaku yang bernama Wugi Fahrul Rozak (19) mengaku sangat menyesali perbuatannya.
"Saya menyesal banget, saya minta maaf sebesar-besarnya sama keluarga korban," kata Wugi dengan nada lemah saat ditemui Kompas.com di Markas Polrestabes Baandung, Jalan Jawa, Kota Bandung, Selasa (1/8/2017).
Sebelumnya, diketahui jika Ricko adalah seorang Bobotoh Persib Bandung yang tewas karena dikeroyok oleh sesama Bobotoh.
Peristiwa ini terjadi ketika Ricko tengah menonton pertandingan antara Persib melawan Persija di Stadion Gelora Bandung Lautan Api (GBLA), Sabtu (22/7/2017) lalu.
Eten (25), teman Ricko, yang mendapat info dari rekan-rekannya yang saat itu berada di lokasi mengungkapkan bagaimana awal mula peristiwa ini terjadi.
Satu Keluarga Ini Pakai Helm di dalam Rumah, Alasannya Bikin Nangis!
"Kemarin ada yang sempat cerita, Ricko itu lagi makan di tribun atas utara stadion. Kemudian ada kegaduhan (pengeroyokan) di tribun atas. Dia inisiatif ke atas karena ingin tahu. Ternyata ada orang dipukulin karena diduga Jakmania (suporter Persija). Saat Ricko mau melihat, korban yang dikeroyok itu lari ke arah dia dan bersembunyi di belakang badannya," kata Eten saat ditemui Kompas.com di RS Santo Yusuf, Jalan Cikutra, Senin (24/7/2017).
Karena dikira temannya, Ricko pun ikut dikeroyok oleh bobotoh.
Seketika itu pula Ricko babak belur dihajar oleh bobotoh.
Padahal saat itu Ricko sempat menunjukan kartu identitas untuk meyakinkan bahwa ia seorang bobotoh.
"(Ricko) sempat menunjukan KTP tapi tetap saja dihajar," ucap Eten.
Ricko kemudian dilarikan ke Rumah Sakit Santo Yusuf, Bandung untuk mendapat perawatan.
Namun nyawa Ricko tak tertolong dan akhirnya meninggal dunia, Kamis (27/7/2017) sekitar pukul 10.30 WIB, di Rumah Sakit Santo Yusuf.
Cuma ikut-ikutan
Kepada kepolisian, Wugi mengaku cuma ikut-ikutan karena terprovokasi oleh sejumlah orang yang memukuli Ricko di tribun utara lantai 3 Stadion Gelora Bandung Lautan Api (GBLA).
"Waktu kejadian saya di tribun bawah. Saya mendengar ada teriakan The Jak, The Jak. Terus saya naik," ujarnya.
Sesampainya di lantai 3 stadion, Wugi sudah mendapati kondisi Ricko babak belur karena dikeroyok bobotoh.
"Saya melihat korban lagi dipukulin. Pas lagi diseret, saya ikut nendang di dadanya," sebut dia.
Sepulang dari stadion, Wugi yang juga anggota Viking Persib Club ini langsung mengunggah perbuatannya di akun Facebook miliknya.
Program Sejuta Rumah Terganjal Izin Pemda, Begini Fakta Sebenarnya!
Namun beberapa hari kemudian unggahannya dibanjiri kecaman dari sejumlah suporter baik bobotoh maupun Jakmania.
Setelah itu, ia dicari-cari oleh sejumlah orang, hingga ia sering berpindah-pindah tempat.
"Saya sempat ngapus postingan karena enggak kuat dicaci maki. Banyak juga yang nyariin saya jadinya," katanya.
Wugi pun mengaku gentar ketika ditanya apakah dirinya berani meminta maaf langsung ke pihak keluarga korban.
"Insya Allah saya mau minta maaf," ucapnya.
Kini Wugi ditetapkan sebagai tersangka dan dijerat dengan pasal 170 KUH Pidana tentang pengeroyokan dengan ancaman hukuman 12 tahun penjara. (TribunWow.com/Fachri Sakti Nugroho)