Geger Grup FB Persatuan Gay Universitas Brawijaya Malang, No 2 Soal Kebenaran Versi Kampus!

Penulis: Dhika Intan Nurrofi Atmaja
Editor: Dhika Intan Nurrofi Atmaja
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ilustrasi Gay

Lebih lanjut, mahasiswa-mahasiswa tersebut pun menegaskan tak pernah bergabung dalam grup tersebut.

"Mereka mengaku bahwa hanya foto mereka yang digunakan oleh oknum tersebut, namun itu bukan mereka. Mereka juga tidak pernah mendaftar dalam grup tersebut," ucapnya seperti diberitakan Tribun Jatim.

Adapun dalam grup gay itu diketahui terdapat sekitar 286 anggota.

10 Pesona Soimah Pancawati Juragan Bintang Pantura yang Penampilannya Seperti Ratu

Prija pun tegas menyatakan bahwa pihak kampus akan memberikan sanksi pada mahasiswa jika kedapatan bergabung dalam grup itu.

"Jika benar ada, akan ada sanksi akademis dan tuntutan hukum karena membawa nama UB," tegasnya.

Mengenai ada atau tidaknya mahasiswa UB yang terlibat LGBT, Prija tidak mempermasalahkan asal tidak membawa nama UB.

Kuasa Hukum Universitas Brawijaya Malang Prija Djatmika saat melaporkan akun komunitas gay UB ke Polres Malang Kota, Selasa (25/7/2017). (SURYA/BENNI INDO)

"Itu ranah pribadi, jadi silakan saja. Ketika membawa nama UB, maka akan kami usut," tegasnya.

Fakta Menarik Pelantikan Perwira Remaja TNI-Polri oleh Jokowi, No 3 Momen Haru Anak Petani!

3. Pengelola akun Facebook diperkarakan

Menindaklanjuti adanya penyalahgunaan yang menyangkut nama Universitas Brawijaya, pihak kampus pun langsung bergerak cepat dengan memperkarakan admin akun Facebook yang bersangkutan.

"Kami juga sudah melakukan koordinasi dengan Kapolres dan melaporkannya karena melanggar pasal 310 KUHP tentang pencemaran nama baik dan 45 UU IT tentang pencemaran nama baik melalui media sosial," terang Prija yang juga Wakil Dekan 1 Fakultas Hukum UB itu.

Kisah Uus, Tempuh 20 Kilometer untuk Jual Lap dan Keset Meski Miliki Keterbatasan Fisik!

Lebih lanjut, dijelaskan Prija seperti dikutip dari Tribun Jatim hingga saat ini rektor UB sudah sering kali mendapat aduan dari orangtua mahasiswa yang resah.

"Pak Rektor banyak menerima telfon dari orangtua mahasiswa. Mereka resah terkait adanya berita ini karena takut anaknya terpengaruh," paparnya.

Halaman
123