Seorang Remaja Kirim Pesan Duka Via Facebook Usai Bunuh Ibu Kandungnya Sendiri!

Penulis: Ekarista Rahmawati Putri
Editor: Maya Nirmala Tyas Lalita
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Anna Schroeder

TRIBUNWOW.COM - Seorang gadis remaja usia 15 tahun bernama Anna Schroeder, membunuh ibunya, Peggi (53) dengan sebuah tembakan di kepala.

Tak hanya itu dia juga membakar rumahnya untuk menghilangkan barang bukti dan menyembunyikan kejahatannya, laporan Penyidik Kepolisian, seperti dilansir dari The Sun.

Kejadian itu berawal ketika dia menunggu ibunya pulang ke rumahnya yang terletak di Morrison, Illinois, Amerika Serikat, Kamis (6/07/2017).

Niat Selingkuh, Pria Beristri Ini Malah Kalah Sebelum Perang, Perlakukan Si Wanita Bikin Tertegun!

Setelah sang ibu pulang usai bekerja, gadis itu menembak kepala ibunya dengan sebuah pistol revolver 38, menurut laporan Sauk Valley News.

Anna dan Peggy, ibunya (Facebook)

Banyak Orang Masih Salah Kaprah Mengenai 12 Fakta Sederhana Ini! Kamu Juga?

Setelah membunuh ibunya, dengan santainya dia menuliskan postingan pada halaman Facebook sang ibu.

"Aku tidak tahu apakah kau bisa melihatku sekarang ini, tapi jika kamu melihatku, aku ingin kamu tahu bahwa kamu adalah sahabat terbaikku.

Ada begitu banyak hal yang ingin kukatakan dan lakukan denganmu. Maafkan aku, tidak bisa menjadi putrimu yang baik.
Aku sangat mencintaimu ibu, aku hanya ingin kau tahu aku tidak akan pernah melupakanmu." tulis Anna dalam postingan di facebook ibunya, Peggy.

Anna (Facebook)

Menurut Kepala Penyidik David Molina, Anna menyuruh ibunya untuk meletakkan handuk di atas wajahnya, kemudian ia menembak tepat di dahi sang ibu.

Dia mengirim pesan pada temannya, Rachel, dan mengakui kejahatan itu.

Bahkan ia mengiriminya foto jenazah ibunya karena temannya tidak mempercayainya.

Rachel lalu pergi ke rumah Anna lalu membantunya membersihkan noda darah di karpet.

Rachel memutuskan untuk menginap.

Lalu pada hari Jumat (7/7/2017) mereka memindahkan mayatnya dari ruang tamu ke kamarnya kemudian menutupinya dengan sprei.

Anna Schroeder (kanan) dan Rachel Helm (kiri) (Facebook)
Halaman
12