"Pendakiannya menuju puncak cuacanya cerah, dengan suhu udara di Denali yang mencapai -30 derajat selsius," ujar Tim Support Mahitala, Akbar.
Meski begitu, bukan berarti keduanya tak merasakan kendala yang berat selama perjalanan menuju puncak.
"Musim pendakian Denali kali ini merupakan musim yang cukup sulit bagi para pendaki," ujar Akbar.
Ditambahkannya, dalam perjalanan Mahitala dan Fransisca pernah merasakan whiteout beberapa kali.
Adapun whiteout adalah kondisi cuaca hujan salju yang menyebabkan jarak pandang menjadi kabur.
3. Dukungan keluarga
Melewati hal yang sulit termasuk bertahan di cuaca buruk tak jarang membuat para pendaki ingin menyerah begitu saja.
Namun hal tersebut tampaknya tak berlaku untuk Mahitala dan Fransisca.
Bukannya tanpa alasan, dua wanita tersebut juga memiliki motivasi khusus.
hal tersebut tak lain adalah dukungan dari keluarga.
Sebagaimana diberitakan Tribun Jabar, keluarga dua mahasiswi ini mendukung penuh keputusan mereka untuk mendaki puncak Gunung Denali.
"Alhamdulillah Keluarganya mendukung dan tidak ada masalah" ujar Tim Supportnya Akbar Fadillah.
Dikatakan Akbar, mereka juga sempat pulang menemui kedua orang tua.
"Dari pihak Mahitala, kita suruh pulang dulu untuk menemui keluarganya dan minta restu kepada orangtuanya" kata Akbar.
4. Rencana keduanya usai sampai puncak Gunung Denali
Gunung Denali bukan menjadi tujuan akhir dua wanita tersebut.
5 Wilayah yang Sempat Disebut akan Jadi Ibu Kota Indonesia, Selain Jakarta
Dalam waktu dekat keduanya bahkan berencana menambah daftar ekspedisi.
Adapun puncak Everest di Himalaya menjadi target selanjutnya. (Tribunwow.com/Dhika Intan)