Tak hanya itu, Saddam juga sangat menyukai lagu-lagu milik Mary J Blige.
"Ia akan berhenti mengganti siaran radio jika ia mendengar lagu Mary J Blige," tulis Bardenwerper.
Menghabiskan waktu berbulan-bulan bersama membuat mereka saling mengenal satu sama lain.
Saddam dan 12 tentara itu menjalin hubungan dengan baik.
Mereka menganggapnya sebagai figur seorang kakek.
"Saddam memiliki kehidupan yang sangat baik di penjara," ungkap seorang penjaga.
Saking dekatnya Saddam dengan para penjaga, mereka bahkan melihat sisi kemanusiaan Saddam sangat tinggi.
Hal itu terjadi ketika sang petugas medisnya, Doc Ellis, akan pergi selama satu minggu.
Ellis berasal dari St Louis.
Deddy Corbuzier: Saya Sudah Lama Mati Jika Islam Itu Terorisme atau ISIS
Ia bercerita bahwa kakaknya kemungkinan besar akan meninggal karena obat-obatan.
Untuk itu, ia berpamitan kepada Saddam.
Tak terduga, Saddam memeluk pria ini dan berkata, "Tenang saja, aku di sini akan menjadi kakakmu,"
Hingga akhirnya, mereka harus berpisah dengan Saddam Hussein yang jauh dari sosok Saddam Hussein yang dunia tahu.
"Sangat sulit membunuh seseorang yang kamu tahu daripada menembak orang asing dengan jarak 200 meter," ungkap Bardenwerper, seperti dikutip oleh NPR.
"Aku tak mengatakan bahwa hal itu mudah, tapi ini sangat berbeda dengan orang yang bersamamu selama 24 jam sehari," tutupnya.
Sebelum hukuman gantung dimulai, Saddam memeluk The Super Twelve.
Mereka membawa sosok kebapakan ini kepada sang algojo.
Dari tempat mereka berpisah, The Super Twelve tak dapat melihat tali gantung Saddam.
Mereka hanya bisa mendengar suara pintu menutup.
Dan berpisah selamanya dengan Saddam Hussein. (TribunWow.com/Alya Iqlima)