Nita mengaku hanya bisa mengikuti permintaan trsebut dan berusaha menjaga Yana agar tidak terlalu lelah.

"Makanya pas dikerubutin sama wartawan, kasih udara dong. Jangan terlalu dekat. Takut dia engap, pingsan. Dokter itu bilang mbak Yana harus pakai masker, tapi dia bilang 'nanti anak-anak bilang apa kalau saya masih sakit'," kata Nita.

Tak hanya itu, Nita juga terpaksa menutupi fakta mengejutkan lainnya mengenai kesehatan Yana.

Sebelumnya, Yana sempat mengaku bahwa tangannya bengkak lantaran disuntik vitamin.

Namun, hal tersebut juga tidak benar.

Fakta sebanarnya, pada bagian payudara dan tangan Yana muncul benjolan baru yang sengaja ditutup-tutupi oleh almarhum.

"Dia bilang kalau tangannya abis disuntik vitamin jadi bengkak, itu bohong. Itu kan masih ada getah bening. Tumbuh lagi ada satu di belakang, tangan kiri tumbuh lagi getah bening. Benjolan lagi nongol di atas payudaranya yang kiri di atas lukanya, iya itu getah bening kata dokter," kata Nita.

Menurut Nita, tim dokter di Cina telah memberikan pelayanan medis terbaik bagi Yana, tetapi kanker payudara stadium 4 itu telah menjalar dan menggerogoti organ tubuh lainnya.

Bahkan dokter sempat mengatakan bahwa kondisi organ hati Yana sudah tidak bagus hingga menyarankan untuk pulang dahulu.

"Sebenarnya waktu itu dokter pun udah bilang, kalau mbak Yana itu livernya udah enggak bagus. Jadi dokter saranin kami pulang dulu. Kalau pasien di China disuruh pulang tanpa permintaan dari pasien itu.... Terus mbak Yana enggak dikasih jadwal balik lagi ke China kapan," ujar Nita.

"Dokter bilang saya udah lakuin yang terbaik buat Yana. Emang dokter suruh kita pulang itu sudah satu bulan lalu. Makanya aku heran pas di terminal bandara kok mbak Yana gini," tambahnya.

Tak hanya sampai di situ, Nita juga sudah merasakan keganjilan sebelum kepergian Yana.

Keganjilan itu banyak ditemukan saat menjelang usai berobat di Cina.

Wanita yang pernah membintangi sinetron 'Cinta di Langit Taj Mahal' sering manja dengan asistennya.

"Banyak keganjilan. Dia duduk nonton, dia bilang 'suster peluk saya'. Tiga hari sebelum pulang (ke Indonesia) sudah banyak tanda-tanda. Dia pegang tangan saya, suster saya udah capek minum obat. Saya capek diganti perban, semuanya saya capek," ujar Nita, dikutip dari KOMPAS.com.