"Kemudian daratnya sama-sama dengan kepolisian sepanjang pantai itu, supaya enggak ada penyusupan," tambahnya.
Dikatakan Gatot, penjagaan secara ketat tak cuma dilakukan di jalur utama perbatasan antar negara melainkan juga mencakup jalur-jalur kecil yang biasanya digunakan menyusup.
"Pokoknya semua ditutup. Perbatasan kita jagain supaya jangan masuk ke tempat kita," kata Gatot.
Lebih lanjut, Gatot menjelaskan jika nantinya ada militan ISIS yang berusaha masuk ke tanah air akan diproses secara hukum.
Senada dengan Gatot, Kapolri Jenderal (Pol) Tito Karnavian juga menyatakan komitmennya dan polri untuk memberantas terorisme.
"Intinya TNI dan Polri siap berantas terorisme," ujarnya yang juga hadir di Kantor DPP Partai Nasdem dalam rangka acara buka puasa bersama.
Di sisi lain, Humas Polda Sulawesi Utara lewat akun Instagram resminya membagikan sebuah foto pada Minggu (28/5/2017) kemarin.
Dalam unggahan tersebut, Polda Sulut memamerkan suasana penjagaan yang dilakukan aparat gabungan TNI dan Polri.
Dalam foto tersebut tampak beberapa aparat TNI dan Polri berlayar menggunakan perahu karet di laut lepas.
Diketahui dari keterangan foto, penjagaan yang dilakukan aparat gabungan tersebut sudah berlangsung beberapa hari dan akan terus ditingkatkan aktivitasnya.
Hal ini tak pelak demi menghindarkan tanah air dari serangan teror.
"Dengan menggunakan perahu karet TNI, Polsek Miangas bersama Koramil dan Pos AL Miangas melakukan patroli di laut lepas perbatasan Filipina, kegiatan ini sudah dilakukan BEBERAPA hari dan masih terus ditingkatkan intensitasnya berkaitan dengan gempuran besar besaran militer Filipina terhadap teroris di Marawi, Filipina, Mindanao Selatan, Minggu 28 Mei 2017," bunyi keterangan foto yang ditulis akun @humas_polda_sulut. (Tribunwow.com/Dhika Intan)