Ramadan 2017

Larang Kegiatan 'Sahur on the Road', Djarot dan Pihak Kepolisian Punya Alasan Ini!

Penulis: Dhika Intan Nurrofi Atmaja
Editor: Maya Nirmala Tyas Lalita
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Pelaksana Tugas (Plt) Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat di Balai Kota DKI Jakarta, Jalan Medan Merdeka Selatan, Senin (22/5/2017).

TRIBUNWOW.COM - Memasuki bulan Ramadan, sejumlah kegiatan menjadi fokus perhatian masyarakat.

Tentu saja, beberapa tradisi saat sahur dan berbuka juga akan dilakukan warga.

Satu hal yang sering dilakukan adalah kegiatan "Sahur on the Road".

Dalam kesempatan tersebut, warga biasanya berkumpul di jalanan untuk makan sahur bersama serta membagi-bagikan makanan.

Namun, kegiatan itu kini dilarang untuk dilangsungkan di DKI Jakarta.

Tarawih Perdana, Djarot Akan Ikut Jamaah di Masjid yang Pembangunannya Diselesaikan Ahok Ini

Hal tersebut disampaikan langsung oleh Pelaksana Tugas (Plt) Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat.

Dikatakan Djarot, kegitan tersebut berpotensi lebih besar menimbulkan kerugian.

"Kami melarang sahur on the road, kalau mau sahur ya sahur saja di masjid, mushala, atau tempat masing-masing. Tidak boleh di jalan karena lebih banyak mudharat-nya," ujar Djarot di Balai Kota DKI Jakarta, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jumat (26/5/2017), seperti dikutip dari KOMPAS.com.

Dijelaskan Djarot, peserta "Sahur on the Road" seringnya meninggalkan jejak berupa coretan di tembok.

"Anda tahu enggak dengan sahur on the road itu apa yang ditinggalin sama dia (peserta)? Coretan-coretan di tembok-tembok. Tembok yang bagus dicoreti," ujar Djarot.

Jangan Kelewatan! Fenomena Alam yang Langka Ini Bakal Terjadi di Awal Ramadan 2017

Tak cuma itu, Djarot juga menyoroti peserta "Sahur on the Road" yang seringnya menggunakan kendaraan bermotor yang tak dilengkapi surat-surat.

"Sahur kok begini? Sepeda motor bodong keliling-keliling, teriak-teriak. Justru dengan sahur on the road ini mudah ditumpangi geng motor itu. Jadi saya bilang enggak boleh," ujar Djarot.

Senada dengan Djarot, pihak Polda Metro Jaya juga melarang kegaitan makan sahur di jalanan.

Dikatakan Wakil Kepala Polda Metro Jaya Brigadir Jenderal Suntana, kegiatan tersebut banyak menimbulkan keributan antar kelompok.

"Saya sampaikan harus kami kaji lagi apakah bermanfaat atau tidak. Sahur on the road tiga tahun ini banyak kejadian antar-kelompok ribut," ujar Suntana di Balai Kota DKI Jakarta, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jumat (26/5/2017), seperti dilansir KOMPAS.com.

Suntana juga mengatakan pihak yang melaksanakan "Sahur on the Road" justru lebih sering tak berpuasa.

Wakapolda Metro Jaya Brigjen Suntana di Balai Kota DKI Jakarta, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jumat (26/5/2017). (KOMPAS.com/JESSI CARINA)

Lebih dari itu, kegiatan yang berpotensi mengganggu masyarakat tersebut juga banyak yang tak berizin.

"Banyak kegiatan mereka yang tidak izin melaksanakan kegiatannya," kata dia.

Suntana mengatakan, kegiatan sahur dan berbagi makanan lebih baik dilakukan di tempat-tempat ibadah.

"Kalau memang melaksanakan sahur on the road, silakan di masjid," ucap Suntana. (Tribunwow.com/Dhika Intan)