Kendati demikian, pria yang dikenal sebagai sahabat dekat Ahok itu masih mengaku skeptis dengan hukum dan keadilan di Indonesia.
"Tentu saja kita masih bertanya, masih adakah keadilan?, ini masalah keadilan dan kebenaran," ujar Djarot.
Djarot memang diketahui sangat dekat dengan Ahok.
Saat mantan Bupati Belitung Timur itu ditahan, Djarot mengaku siap menjadi penjamin penangguhan penahanan Ahok.
Ia bahkan rela menggantikan sahabatnya itu dalam kurungan jeruji besi.
Djarot menegaskan tak ada pihak yang bisa melarang ia untuk memberikan dukungan pada Ahok dan keluarga.
"Jangan salahkan saya ketika menguatkan keluarga Pak Ahok, Pak Ahok yang kini sedang berada di penjara," ujar Djarot saat ditemui di RPTRA Intan, Jalan Intan Ujung, Cilandak, Jakarta Selatan, Rabu (24/5/2017).
Diperjelas Djarot, persahabatannya dengan Ahok tidaklah main-main.
"Itulah persahabatan, nilai-nilai lebih penting daripada mencari keselamatan sendiri," tegas Djarot.
Djarot pun berpesan pada masyarakat agar tak melihat orang dari satu sisi saja.
"Lihat orang itu jangan dari satu sisi, kurangnya saja dan negatifnya saja yang dilihat, positifnya lupa," kata Djarot, seperti disiarkan Tribunnews.com.
"Mari imbang kita, masing-masing imbang, kita punya dua mata, dua telinga, supaya melihatnya imbang," jelas Djarot.
Politisi PDI-P itu kemudian mengajak masyarakat agar bisa bermanfaar terhadap orang lain.
"Mari berbuat yang terbaik supaya hidup kita bermanfaat bagi manusia lain dan bagi alam semesta ini," tandas Djarot. (Tribunwow.com/Dhika Intan)