Vonis Ahok

Begini Isi Dua Ayat Alkitab Selengkapnya yang Dikutip Ahok dalam Suratnya!

Penulis: Natalia Bulan Retno Palupi
Editor: Galih Pangestu Jati
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Veronica Tan saat membacakan pesan Basuki Tjahaja Purnama untuk pendukungnya, Selasa (23/5/2017).

TRIBUNWOW.COM - Veronica Tan dan adik Ahok, Fify Letty Indra, bersama Tim Advokasi Bhinneka Tunggal Ika BTP yang mendampingi kasus dugaan penodaan agama menjelaskan perihal pencabutan memori banding.

Konferensi pers digelar di Gado-Gado Boplo, Jalan Gereja Theresia, Jakarta Pusat, Selasa (23/5/2017).

Melansir dari Kompas.com, terpantau Veronica Tan meneteskan air matanya saat membacakan sepucuk surat yang ditulis oleh suaminya di balik tahanan Mako Brimob, Kelapa Dua, Depok.

Terlihat Veronica mengenakan kebaya kuning itu tak kuasa menahan air matanya saat menjelaskan permintaan Ahok yang menerima putusan majelis hakim Pengadilan Negeri Jakarta Pusat, dengan vonis 2 tahun penjara.

Ahok Minta Ini ke Veronica Tan saat Keluarga Memutuskan Tidak Banding

Surat itu juga berisikan pesan Ahok untuk para pendukungnya yang sudah setia mendampinginya hingga vonis kasus penodaan agama ini dijatuhkan untuknya.

Dalam suratnya tersebut, Ahok mengutip dua ayat Alkitab yang juga ia selipkan quotes dalam Bahasa Inggris.

Tim TribunWow.com pun langsung mencoba mencari isi selengkapnya dari dua ayat tersebut dari Alkitab.

Ayat Alkitab yang pertama, Ahok mengambilnya dari Mazmur 131 ayat 3, yang berisikan "Berharaplah kepada TUHAN, hai Israel, dari sekarang sampai selama-lamanya!"

Sementara ayat Alkitab yang kedua, ia mengambil dari Mazmur 138 ayat 8a, "TUHAN akan menyelesaikannya bagiku! Ya TUHAN, kasih setia-Mu untuk selama-lamanya, jangan Kautinggalkan perbuatan tangan-Mu!"

Surat yang dituliskan dalam selembar kertas tersebut kemudian dibacakan oleh Veronica dan begini isi surat Ahok selengkapnya.

"Rumah Tahanan Depok, Minggu 21 mei 2017

Kepada relawan dan pendukung Ahok yang saya cintai, semua yang telah menjalani proses demokrasi di mana pun berada.

Saya telah banyak berpikir tentang kejadian yang saya alami. Saya mau berterima kasih kepada saudara-saudara yang terus mendukung saya dalam doa, kiriman bunga, makanan, kartu ucapan, surat, buku-buku, bahkan dengan berkumpul dengan menyalakan lilin. Saya tahu tidah mudah bagi saudara menerima kenyataan seperti ini. Apalagi saya...

Tetapi saya telah belajar mengampuni dan menerima semua ini. Jika untuk kebaikan berbangsa dan bernegara, alangkah ruginya warga DKI dari sisi kemacetan dan kerugian ekonomi akibat adanya unjuk rasa yang menganggu lalu lintas.

Halaman
12