Vonis Ahok

Kata Fadli Zon soal Peluang Ahok Cawapres 2019

Penulis: Fachri Sakti Nugroho
Editor: Rimawan Prasetiyo
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Fadli Zon di unggahan media sosial menyebut hakim yang beri vonis Ahok sebagai pahlawan, insert kanan Ahok saat sidang vonis yang membawanya ke jeruji besi.

TRIBUNWOW.COM, JAKARTA - Politisi dari Partai Gerindra, Fadli Zon mengaku tidak dapat memprediksi karier politik Basuki Tjahaja Purnama (Ahok).

Apalagi setelah Ahok divonis dua tahun penjara oleh majelis hakim setelah dinyatakan bersalah melakukan penistaan agama.

Lebih lanjut, Wakil Ketua DPR RI ini mengungkapkan jika semuanya tergantung pada langkah yang dilakukan oleh Ahok.

"Namanya politik itu, ada di atas, ada di bawah," kata Fadli di Gedung DPR, Jakarta, Jumat (12/5/2017), dikutip dari Tribunnews.com.

Gugur Bunga Berkumandang, Situs Polda Riau Jadi Sasaran Gerilya Hacker Pendukung Ahok!

Fadli mengungkapkan, jika Ahok masih memiliki peluang berkarier di dunia politik jika ia lebih bijaksana dan menerima vonis dengan legowo.

"Saya kira kalau saudara Ahok mengambil satu jalan yang lebih bijaksana dengan menerima ini dan legawa, mungkin dia masih punya peluang untuk berkarier di bidang politik," kata Fadli dikutip dari Kompas.com.

Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) saat menyampaikan rencana briliannya (kiri) sehari sebelum dijebloskan ke penjara. Foto kanan Ahok saat menjalani sidang vonis, Selasa (9/5/2017). (SCREENSHOOT YOUTUBE PEMPROV DKI/KOMPAS/KOLASE TRIBUNWOW.COM)

Wakil Ketua Partai Gerindra tersebut juga mengaku telah mengenal lama sosok Ahok.

Apalagi mereka berdua pernah dalam satu partai yang sama.

Terpanas! Sentilan Butet untuk Vonis Ahok sampai sosok Misterius yang Bisa Jenguk Ahok

"Satu sisi saya lihat, orang itu enggak selalu baik, enggak selalu buruk," kata Fadli Zon.

Namun Fadli belum bisa berpendapat terkait sifat Ahok yang diketahui kerap berpindah partai politik.

Fadli kecewa Ahok keluar dari Gerindra

Fadli juga mengungkapkan rasa kecewanya ketika Ahok keluar dari Partai Gerindra.

Padahal, partai Gerindra merupakan partai pengusung utama setelah PDI Perjuangan yang memenangkan Joko Widodo dan Ahok di Pilkada DKI Jakarta 2012 silam.

Halaman
12