Demo di Jakarta Berlangsung 'Panas', Apa Sebenarnya Tuntutan Pekerja di Hari Buruh?

Penulis: Dhika Intan Nurrofi Atmaja
Editor: Wahid Nurdin
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Kolase foto - Aksi unjuk rasa buruh memperingati May Day di kawasan Jalan Salemba Raya, Jakarta Pusat hingga Bundaran Patung Kuda, Jalan MH Thamrin-Jalan Medan Merdeka Barat, Jakarta Pusat, Senin (1/5/2017).

"Tiga isu yang akan diangkat itu disingkat jadi hosjatum," kata Said saat dihubungi Kompas.com, Minggu (30/4/2017) sore.

"Hapus outsourcing dan magang, jaminan sosial, dan tolak upah murah. Hosjatum serentak diangkat di seluruh wilayah Indonesia," tegasnya.

Lebih lanjut, menurut Said, hosjatum merupakan isu lama yang kembali mencuat.

Presiden Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) Said Iqbal saat demo buruh di sekitar Patung Kuda, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Kamis (29/9/2016). (Robertus Bellarminus/Kompas.com)

Sementara soal outsourcing dan magang, sistem tersebut harusnya hanya bisa diberlakukan untuk lima pekerjaan meliputi cleaning service, catering, security, driver, dan jasa penunjang perminyakan.

Mengenai jaminan sosial, Said minta agar jaminan kesehatan digratiskan dari iuran dan mengambil preminya dari pajak.

Ia juga meminta perbaikan tentang mekanisme rawat inap bagi peserta jaminan sosial yang masih belum pulih dari sakit.

"Batas rawat inap sepuluh hari. Kalau yang sakit itu tifus, sepuluh hari belum sembuh, diminta keluar lalu kerja lagi, kan enggak benar begitu," tutur Said.

Tak cuma itu, Said juga menginginkan kesetaraan jaminan pensiun antara pegawai swasta dan pegawai negeri. (Tribunwow.com/Dhika Intan)