TRIBUNWOW.COM, BOGOR - Walaupun sudah sering terjadi, kasus tabrakan yang melibatkan banyak mobil sering terulang.
Perilaku pengendara yang kurang antisipasi setiap potensi kejadian yang mungkin terjadi, juga menjadi salah satu penyebabnya.
Selain itu, kondisi kendaraan yang tidak prima, juga turut menyumbang terjadinya tabrakan beruntun.
Penyebabnya kurang antisipasi
“Kasus tabrakan beruntun merupakan salah satu kasus yang sering terjadi pada jalan bebas hambatan,” ujar AKBP Ipung Purnomo, Kasat Pamwal Ditlantas Polda Metro Jaya.
“Tabrakan beruntun terjadi karena kurangnya antisipasi dari pengemudi mobil terhadap kondisi lalu-lintas,” katanya.
• Tabrakan Beruntun di Puncak Bogor, Sejumlah Pengendara Luka-luka, Seorang Wanita Dibopong Warga
Umumnya, kasus tabrakan beruntun terjadi karena laju kendaraan yang terlalu kencang, serta jarak yang terlalu dekat dengan kendaraan lain di depannya.
Tabrakan beruntun biasanya diawali dari kendaraan yang melambatkan laju mobilnya secara tiba-tiba, atau berhenti mendadak karena ada kejadian di depannya.
Pada kondisi ini, biasanya tidak bisa diantisipasi oleh kendaraan lain yang ada di belakangnya.
“Karena jarak yang terlalu dekat dengan mobil di depan, walaupun sudah mengerem keras namun tabrakan tidak bisa dihindari. Dan hal ini juga diperparah oleh kendaraan lain di belakang yang juga tidak bisa mengantisipasi,” tegasnya.
Penyebab lainnya adalah, kondisi pengemudi yang mengalami kelelahan.
Ketika kondisi tubuh tidak prima, maka konsentrasi saat mengemudi juga akan menurun.
Akibatnya pengemudi menjadi lebih sulit mengantisipasi kejadian mendadak di depan.
Selain itu kondisi jalanan yang kurang bersahabat dan tidak diantisipasi oleh pengemudi, juga menjadi salah satu sebab.