Pilgub DKI Jakarta

Ahok-Djarot Kalah, Megawati Beneran Jadi Beri Sanksi ke Kader PDIP?

Penulis: Fachri Sakti Nugroho
Editor: Tinwarotul Fatonah
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri (kanan) dan Pasangan Cagub Cawagub DKI Jakarta nomor urut 2 Basuki Tjahaja Purnama (tengah), Djarot Saiful Hidayat (kiri) memberikan keterangan kepada wartawan terkait hasil hitung cepat Pilkada DKI Jakarta di Kediaman Megawati Soekarnoputri, Kebagusan, Jakarta, Rabu (15/2/2017). Megawati Soekarnoputri menyampaikan apresiasi dan terimakasihnya untuk warga Jakarta yang telah memilih Pasangan Ahok-Djarot dan meminta para pendukung untuk tetap solid

Lantaran yang memiliki kewenangan dalam penghitungan sah hanya Komisi Pemilihan Umum (KPU) DKI Jakarta.

Namun beberapa lembaga survei telah merilis hasil penghitungan mereka atas Pilkada DKI Jakarta.

Satu di antaranya adalah Litbang Kompas.

Litbang Kompas merilis hasil penghitungan cepatnya dan memperoleh nama paslon yang unggul dalam Pilkada DKI Jakarta versi penghitungan cepat.

Terkait Survei yang Tak Berpihak Pada Ahok-Djarot, Begini Tanggapan Megawati yang Mencengangkan

Pasangan calon Anies Baswedan-Sandiaga Uno didapuk memperoleh suara tertinggi dengan mengantongi 58,00 persen suara.

Sedangkan Ahok-Djarot memeperoleh 43,00 persen suara.

Angka tersebut berasal dari perolehan 77,92 persen suara sah yang masuk.

Sedangkan suara tidak sah tercatat sebanyak 0,79 persen dan suara yang tidak digunakan sebanyak 21,28 persen.

Melihat hasil yang menunjukkan kekalahan Ahok-Djarot, Sanksi apa kira-kira yang akan para kader PDI P terima dari Megawati? (TribunWow.com/Fachri Sakti Nugroho)