Delapan orang yang ditangkap dengan tuduhan makar itu adalah Sri Bintang Pamungkas, Ratna Sarumpaet, Ahmad Dhani, Kivlan Zein, Rachmawati Soekarnoputri, Firza Huzein, Adityawarman Thaha, dan Eko Suryo Santjojo.
Dalam salah satu kesempatan wawancara, Fadli Zon pun mengungkapkan rasa herannya terkait penangkapan tersebut.
Fadli bahkan menyebut orang yang ditangkap itu merupakan sosok yang peduli dengan kepentingan bangsa.
"Saya tak yakin, mereka berniat apalagi berbuat makar. Setahu saya, sebagian besar yang kenal, mereka orang-orang yang peduli Merah Putih, kepentingan bangsa."
"Sebaiknya segera dilepaskan, jika tak ada bukti kuat," kata Fadli Zon dalam keterangan tertulis di Jakarta, Jumat (2/12/2016), sebagaimana dikutip dari Tribunnews.
Fadli pun mengatakan pihak kepolisian mempertaruhkan kredibilitas lembaganya lantaran melakukan penangkapan pada delapan tokoh tersebut.
"Penangkapan dengan tuduhan makar terhadap orang-orang yang namanya dikenal baik oleh publik, dan aktivitasnya mudah sekali terpantau oleh publik, tentu saja menerbitkan tanda tanya. Saya kira polisi sedang mempertaruhkan kredibilitasnya terkait aksi penangkapan ini,” ujarnya.
Selain itu, Wakil Ketua DPR RI ini juga mengatakan insiden penangkapan tokoh-tokoh ini bertentangan dengan iklim demokrasi yang dianut negara.
"Penangkapan itu telah membungkam kritik dan menindas kebebasan berpendapat di muka umum. Jangan sampai sesudah melewati fase 'negara militer', kini, kita malah memasuki fase 'negara polisi',"ujar Fadli Zon.
3. Isu Ahmad Dhani dan Fadli Zon bakal besanan
Ahmad Dhani dan Fadli Zon melaunching karya kolaborasi mereka di Hotel Grand Sahid Jaya, Jakarta Pusat, Senin (17/4/2017) kemarin.
Dalam kesempatan itu, keduanya juga melakukan konferensi pers.
Di tengah konferensi pers, Dhani pun menceritakan tentang keinginan putra keduanya, El Rumi untuk berkuliah di luar negeri.
Keinginan El itu pun mendapat dukungan dari Fadli Zon.
Wakil Ketua DPR RI itu bahkan menyarankan putra Dhani dan Maia ini untuk berkuliah di London, Inggris.