Ini juga menjelaskan bagaimana mereka bisa begitu menawan sekaligus begitu manipulatif.
Setelah melakukan apa yang menjadi tujuan mereka, bagian otak yang mengatur emosi kembali tidak aktif.
Mereka kembali tidak punya rasa empati terhadap penderitaan orang lain.
Tampaknya individu dengan psikopati memiliki pola kerja otak yang berbeda.
Tombol otomatis yang menyalakan reaksi empati mereka nampaknya mati. (TribunWow.com/Tinwarotul Fatonah)