TRIBUNWOW.COM - Peristiwa-peristiwa menarik terjadi pada Selasa (11/4/2017).

Mulai dari kicauan paranormal Mbah Mijan terkait kekerasan yang dialami oleh penyidik senior Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Novel Baswedan hingga ketahui efek mengerikan dari cairan air keras.

Berikut rangkuman 5 berita yang paling banyak dibaca di TribunWow.com.

Simak selengkapnya!

1. Kicauan Mbah Mijan, Beri Pentunjuk Bongkar Kasus Penyiraman Air Keras Novel Baswedan

Penyidik senior Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Novel Baswedan disiram air keras oleh dua orang tak dikenal pada, Selasa (11/4/2017) subuh.

Mbah Mijan rupanya tidak ketinggalan bereaksi atas kasus penyiraman air keras terhadap Novel Baswedan.

Melalui akun Twitter pribadianya, Mbah Mijan memberikan pandangannya.

Sejumlah kicauan ia unggah di akun Twitter pribadinya pada, Selasa (11/4/2017).

"Kejadian yang menimpa Novel Baswedan wajib diusut tuntas, mulai hari ini KPK harus lebih waspada, musuh bukan orang biasa tapi orang gila."

Baca berita selengkapnya!

Kicauan Mbah Mijan, Beri Pentunjuk Bongkar Kasus Penyiraman Air Keras Novel Baswedan

2.Tulisan Setya Novanto terkait Penyerangan Novel Baswedan

Ketua DPR RI Setya Novanto angkat bicara terkait peristiwa penyiraman air keras terhadap Penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi, Novel Baswedan.

Dalam rilis yang diterima TRIBUNNEWS.com, Setya Novanto atau yang karib disapa Setnov merasa prihatin dengan peristiwa yang menimpa Novel Baswedan.

"Kejadian yang menimpa saudara kita, salah satu Penyidik KPK, Novel Baswedan, pada hari ini sangat memprihatinkan kita semua. Apapun motif di balik peristiwa dan musibah yang terjadi, saya memandang perilaku tersebut tidak beradab dan tindakan kriminal yang harus diusut tuntas," tulis Setya Novanto dalam keterangan persnya, Selasa (11/4/2017).

Menurut Setnov, dirinya mengenal Novel sebagai sosok yang memiliki integritas dan profesionalitas yang tinggi.

Baca berita selengkapnya!

Novel Baswedan Disiram Air Keras, Setya Novanto Tiba-tiba Tulis Keterangan Seperti ini

3. Detik-detik Sebelum Aiptu Sunaryanto Tembak Kepala atau Tangan Pelaku, Ini yang Ia Pikirkan

Ajun Inspektur Polisi Satu (Aiptu) Sunaryanto memikirkan dampak buruk sebelum menembak Hermawan.

Pada kondisi seperti itu, Sunaryanto tidak boleh gegabah dalam bertindak, karena bisa saja Risma Octaviani atau malah anak Risma yang menjadi korban.

Resiko-resiko yang dipikirkan oleh Sunaryanto adalah pertama, jika ia tembak di kepala, beresiko akan mengenai Risma.

Sementara, bila tembakan diarahkan ke tangan kiri, beresiko mengenai anak Risma.

Cermat, Sunaryanto melihat tangan kanan Hermawan yang tengah lengah.

Tak hanya memikirkan resikonya, ada hal lain yang ia pikirkan dalam tindakannya kala itu.

Baca berita selengkapnya!

Detik-detik Sebelum Aiptu Sunaryanto Tembak Kepala atau Tangan Pelaku, Ini yang Ia Pikirkan

4. Apa yang Dilakukan Novel Baswedan Sesaat Setelah Disiram Air Keras Sudah Tepat

Memang seperti itu penanganan pertama pada korban siraman air keras, Selasa (11/4/2017).

Novel yang jadi korban siraman air keras kemungkinan sudah mengetahui cara penanganan pertama untuk meminimalisir efek siraman air keras pada kulitnya.

Apa yang dilakukan oleh penyidik KPK tersebut?

Baca berita selengkapnya!

Apa yang Dilakukan Novel Baswedan Sesaat Setelah Disiram Air Keras Sudah Tepat

5. Efek Mengerikan dari Cairan Air Keras

Sebenarnya apa itu air keras, apa manfaatnya sehingga masih diproduksi padahal 'cairan setan' ini sangat membahayakan?

Ternyata air keras sangat berbahaya tapi juga sangat berguna.

Air keras merupakan larutan asam kuat yang cukup pekat.

Catatan Wikipedia air keras sangat berbahaya bila mengenai kulit, akan timbul nyeri hebat, bahkan kulit akan mengalami luka bakar.

Contoh air keras adalah asam sulfat yang dipakai untuk aki, asam klorida untuk membersihkan permukaan logam sebelum disoldir.

Apalagi efek mengerikan yang dapat ditimbulkan oleh cairan air keras ini?

Baca berita selengkapnya!

Penyidik KPK Novel Baswedan Disiram Air Keras, Sebegini Ngeri Efek Cairan Setan Ini

(TribunWow.com/Natalia Bulan Retno Palupi)