Akhir Tragis Cinta Tanpa Restu Orangtua, Jasad Mahasiswi Hamil Disembunyikan di Parit

Editor: Rimawan Prasetiyo
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ilustrasi.

Namun, karena hamil di luar nikah, niat baiknya tak bergayung sambut.

Pihak keluarga tak merestui hubungan itu meski Sunarto sudah mengutarakan ingin menikahi RA.

Di sisi lain, karena adanya penolakan dari keluarga, RA juga terus berupaya menggugurkan kandungan dan menuntut Sunarto untuk mengiyakan permintaannya.

Baca: Akhirnya Terbongkar! Begini Tanggapan Sofyan Mengenai Kehamilan Istrinya Yang Berusia 82 Tahun

Tak jarang, keduanya selalu terlibat cekcok akibat permasalahan itu.

Setiap kali bertemu, RA selalu meminta Sunarto bertanggungjawab menggugurkan janin di perutnya.

Setidaknya, tiga kali sudah RA meminta pertanggungjawaban kepada Sunarto, yakni sejak trimester pertama kehamilannya atau pada usia dua bulan dan kembali diulangi pada beberapa bulan setelahnya.

Pada akhir pekan kelabu itu, keduanya kembali bertemu di Kulonprogo.

RA mendatanginya dan kembali mengajukan permintaan yang sama.

Sunarto pusing bukan kepalang dengan keinginan kekasihnya itu dan kehilangan akal sehatnya.

Baca: Ingin Pemotretan di Rel, Wanita Hamil Ini Malah Tersambar Kereta Api

Karena terus didesak, ia pun menjadi kalap dan nekat menghabisi nyawa kekasihnya.

Saat itu, menurut Sunarto, RA sempat berontak melawan dan memukul kepalanya dua kali namun kalah tenaga karena kehabisan nafas.

Fredzania Thompson, seorang perempuan berusia 19 tahun, tewas tersambar kereta api di Navasota (VIA FACEBOOK/Psalms Funeral Home)

“Saat kedua kalinya memukul, dia sudah lemas. Saya terus mencekiknya sampai tak bergerak lagi. Setelah itu, tubuhnya saya sembunyikan di parit,” kata Sunarto.

Dalam keterangan Kapolres, disebutkan bahwa korban saat ditemukan dalam keadaan setengah telanjang dan pakaiannya tergeletak beberapa meter di tepi parit.

Baca: Geger! Mimi Peri Hamil, Host X-Factor Minta Maaf

Diduga, tubuh korban sempat terkena arus air parit dan membuat pakaiannya terlepas.

Apalagi, menurut pengakuan tersangka, kondisi korban masih berpakaian lengkap dan utuh saat ditinggalkannya di dalam parit.

"Waktu sama saya masih berpakaian lengkap. Masih pakai celana, kaos, jaket, dan sepatu," imbuh Sunarto. (Tribun Jogja)