Mengenal Komunitas Pecinta Kiai Sholeh Darat

Penulis: Tinwarotul Fatonah
Editor: Tinwarotul Fatonah
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Masjid As Sholeh Darat, masjid peninggalan guru para pendiri bangsa di Jalan Kakap No 212 Kota Semarang. Masjid ini telah mengalami pemugaran sejak tahun 1990 silam.

TRIBUNWOW.COM, SEMARANG - Kecintaan sebagian orang terhadap pemikiran Kiai Sholeh Darat membuat mereka berkumpul membentuk Komunitas Pecinta Kiai Sholeh Darat (Kopisoda).

Tahun 2017, menjadi tahun pertama perkumpulan ini setalah dibentuk pada tanggal 19 Maret 2016 lalu.

Komunitas ini selalu rutin mengadakan pengajian untuk mengkaji pemikiran kiai Sholeh Darat dengan membaca karya-karyanya.

Banyak tanggapan positif terhadap pengajian rutinan ini.

Suasana Pengajian Komunitas Pecinta Kiai sholeh Darat, Minggu (19/3/2017) (Dok.Kospinda)

Selama satu tahun ini, antusiasme masyarakat terhadap Kopisoda ini sangat bagus.

Mulai dari masyarakat awam hingga akademisi.

Kegiatan yang mereka lakukan tak hanya berbentuk pengajian saja, rencananya akan didirikan Soleh Darat Center atau Pusat Kajian Kyai Sholeh Darat.

Baca: Hasyim Muzadi Meninggal Dunia! Inilah Jejak Perjalanan Hidup sang Kiai

Diputuskan lembaga yang berfungsi sebagai pusat data tersebut akan didirikan dengan bekerjasama dengan Fakultas Ushuluddin dan Humaniora Walisongo.

“Kita telah mendapat dukungan dari dekan FUHUM untuk membuat pusat kajian Kiai Sholeh Darata tersebut di fakultas tersebut. Karena sesuai dengan jurusan yang ada di fakultas tersebut,” terang KH In’amuzzahidin selaku pengurus sekaligus pengajar di FUHUM UIN Walisongo.

Di pusat kajian ini nantinya papar Gus In’am, sapaan akrabnya, akan disediakan seluruh kitab karya kiai Sholeh Darat dan semua pustaka yang berkaitan dengan kiai Sholeh Darat.

Dalam pertemuan kemarin, pengurus Kopisoda telah menyediakan dua eksemplar dari 13 kitab karya Kiai Sholeh Darat dan dua buku hasil penelitian tentang sang kiai.

Sekretaris Kopisoda, Muhammad Ichwan menambahkan bahwa banyak aspirasi masuk.

Diantaranya, saran dari jemaah untuk mengadakan pengajian yang bersifatnya permanen di satu tempat.

Namun, tak meninggalkan pengajian yang berpindah-pindah yang sudah rutin dilakukan.

Halaman
12