Berdasarkan studi yang dilaporkan oleh The New England Journal of Medicine, donor sel telur yang diberikan pada perempuan di usia 40 kesempatan untuk memiliki bayi sama dengan saat dia berusia 20 tahun.
Bagaimana pun, mesti disadari juga resiko yang mungkin terjadi.
Sejumlah ahli menganjurkan, agar kaum perempuan tetap membekali diri dengan pengetahuan yang banyak, dan mengikuti saran dokter misalnya diet dan menghindari stres.
Dr Grifo menganjurkan agar perempuan benar-benar punya rencana yang matang jika memang ingin hamil.
Baca: Kata Ahli Terkait Berita Heboh Pria Bunuh diri Live di Facebook!
Apalagi menjadi ibu di usia yang tak lagi muda tetap saja memiliki sisi positif dan negatif.
Sisi negatifnya terutama faktor fisik yang berpengaruh pada kualitas organ-organ reproduksi sebagai tempat tinggal janin selama 9 bulan.
Saat janin perempuan berusia 20 minggu di kandungan, sistem reproduksinya sudah terbentuk sempurna, lengkap dengan sel telur yang akan dimilikinya seumur hidup.
Jumlah sel telur itu sekitar 6-7 juta.
Ketika seorang wanita berusia 30 tahun, ia sudah kehilangan 90 persen dari sel telurnya itu, dan di usia 40 tahun hanya sekitar 3 persen yang tersisa.
Baca: Berusia 87 Tahun, Seorang Nenek Gigih Belajar Baca, Bagaimana Kisah Inspiratifnya?
Mayoritas wanita tidak bisa lagi hamil secara alami di usia pertengahan 40.
Walau begitu, meski sel telur memiliki masa kedalursa tapi tidak demikian dengan rahim atau tempat sel telur yang dibuahi menempel dan tumbuh menjadi janin.
"Dengan kata lain, rahim bisa tetap berfungsi sampai seorang wanita meninggal," kata Dr David Adamson, pakar fertilitas dari California, seperti dikutip Medical Daily.
Meski pun secara biologi mungkin tak ada hambatan untuk menjalani kehamilan sampai seorang wanita menopause, tapi risiko komplikasi kehamilan dan persalinan akan meningkat tajam seiring bertambahnya usia.
Secara umum, setiap wanita yang hamil di usia 35 tahun dianggap sebagai ibu yang tua dan kehamilannya masuk dalam risiko tinggi.
Selain beresiko mengalami diabetes kehamilan, calon ibu juga rentan darah tinggi, mengalami persalinan prematur, memiliki bayi dengan berat badan rendah, membutuhkan operasi caesar, beresiko besar keguguran, serta memiliki bayi dengan cacat kromosom. (TribunWow.com/Tinwarotul Fatonah)