Pada saat itu, pasangan Basuki Tjahaja Purnama-Djarot Saiful Hidayat melakukan walk out karena acara tidak kunjung dimulai.
"Saat itu disebut saya sedang makan malam dengan Pak Anies sehingga acara tidak dimulai," ujar Sumarno.
Sumarno juga menceritakan satu kejadian paling baru yang membuat KPU DKI disebut tidak netral.
Kejadian yang dimaksud adalah ketika Sumarno dan komisioner KPU DKI lain hadir dalam rapat kerja tim pemenangan Ahok-Djarot.
Sumarno mengatakan, dia diminta hadir sebagai nara sumber bersama Bawaslu DKI.
Baca: Michael Essien Merapat ke Persib, Media Barat Sebut Maung Bandung Klub Asing
"Saya hadir lalu saat tiba di Hotel Novotel, wartawan sudah banyak. Di medsos langsung dibilang kalau saya kaget kepergok wartawan," ujar Sumarno.
Saat Sumarno tiba, Ahok sedang memberi pengarahan dalam acara itu.
Baca: Heboh Essien? Indonesia Punya 3 Pemain yang Kiprahnya Paling Dikenal Dunia!
Sumarno dan komisioner lain tidak langsung masuk ke dalam ruangan dan menunaikan shalat Ashar terlebih dulu.
Saat mereka shAlat, Ahok sudah menyelesaikan pidatonya dan meninggalkan acara tersebut.
Setelah itu, barulah Sumarno masuk ke ruang acara.
"Kemudian kami malah disebut melakukan rapat tertutup sama Pak Ahok. Padahal bertemu Pak Ahok saja tidak," ujar Sumarno.
Sumarno merasa perlu memenuhi undangan tim sukses Ahok-Djarot untuk menjeaskam sejumlah hal.
Terbukti, kata Sumarno, banyak sekali pertanyaan yang dilontarkan tim sukses kepada KPU DKI dan Bawaslu.