Final Piala Presiden 2017 Tak Sekadar Perebutan Gelar Tapi Juga Gengsi!

Penulis: Claudia Noventa
Editor: Wulan Kurnia Putri
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Pusamanua Borneo (PBFC) dengan Arema FC.

Namun kini mereka malah disebut sebagai pembunuh tim raksasa di Piala Presiden.

Sementara itu pertandingan antara Arema FC dengan Semen Padang juga berlangsung sangat sengit.

Arema FC begitu menggila, dan menjadikan stadion Kanjuruan menjadi neraka bagi Semen Padang.

Meskipun mereka tertinggal lebih dulu dengan namun tim yang berjuluk Singo Edan itu mampu membalikkan keadaan dengan fantastis.

Tak tanggung-tanggu, Singo Edan langsung membalasnya dengan 5 gol yang luar biasa.

Baca: Top 5 News: dari SPG Berperilaku tak Senonoh hingga Jokowi Dinilai Ugal-ugalan

Gol tersebut pantas disebut fantastis karena semuanya tercipta dari kaki pemain bintang mereka, Cristian Gonzales.

Pemain yang memiliki julukan El Loco itu berhasil membawa timnya meraih tiket final dengan agregat skor 5-2.

Cristian Gonzales, striker Arema Cronus merayakan gol yang dicetak ke gawang Persela dalam laga Surya Citra Media (SCM) Cup di Stadion Kanjuruhan Kepanjen, Kabupaten Malang, Selasa (20/1/2015) malam. (suryamalang/hayu yudha prabowo)

Namun pertempuran belum berakhir hingga mahkota jatuh kepada salah satu tim.

Kini kedua tim harus menyiapkan strategi terbaiknya agar mampu membawa pulang Piala Presiden 2017.

Pelatih Pesut Etam, Ricky Nelson mengaku masih terus memantapkan taktik untuk melawan Arema FC.

Baca: Setelah Jedar, Kini Mbah Mijan Ikut Komentar Hubungan Raffi Ahmad dan Ayu Ting-Ting

"Pagi, dan sore menu latihannya hampir sama. Fokus pada functional training. Karena kami punya sedikit waktu sebelum masuk pada menu pemantapan strategi dan mengasah penyelesaian akhir," tutur Ricky seperti dikutip Borneofc.id.

PBFC memang diketahui sebagai tim yang memiliki banyak taktik sehingga, mereka akan mencoba untuk mengecoh kubu lawan dengan strategi tersebut.

Ricky juga menjelaskan akan ada yang berbeda pada penampilan PBFC di final nanti, meskipun pelatih 37 tahun itu tidak mengatakan dengan pasti perbedaan tersebut.

"Jelasnya akan ada sesuatu yang berbeda di final. Entah itu semangat kami jadi berlipat-lipat atau strategi yang lebih top," kata Ricky.

Halaman
123