Ada juga Kimberly Wilson usia 15 tahun asal Lawrence dan masih banyak lagi.
US Centers for Disease Control and Prevention menyatakan, sepanjang 1995-2007 saja, ada 82 media di AS yang melaporkan kematian karena #SkipChallenge.
Mereka percaya, jumlah ini hanya puncak gunung es.
Baca: Bahaya Jangan Ditiru! Permainan #SkipChallenge Bisa Sebabkan Pingsan Hingga Meninggal Dunia
Korban yang tidak terlacak jauh lebih banyak dan terus bertambah seiring waktu.
Sedangkan situs berita Daily Mail menyebut, setidaknya ada 100 remaja tewas di AS pada masa itu akibat permainan maut ini.
Dokter anak asal AS, Dr Michael McKenna mengatakan #SkipChallenge dan choking challenge mengubah denyut jantung secara drastis.
"Mereka memotong asupan oksigen ke otak, menyebabkan orang pingsan dan mengalami euforia "high" dalam prosesnya, kata Dr McKenna.
Baca: Mengharukan! Pria Ini Melamar Kekasihnya Meskipun Alami Luka Parah Akibat Kecelakaan
McKenna juga memperingatkan bahwa #SkipChallenge dapat menimbulkan dampak jangka panjang.
"Kapan saja Anda bermain-main dengan pasokan oksigen ke otak, artinya Anda menempatkan diri pada risiko ekstrem. Apakah itu risiko kematian atau risiko kerusakan otak permanen," kata Dr McKenna.
Dr Thomas Andrew, ketua medis New Hampshire mengatakan, mengajar anak-anak dan remaja tentang bahaya permainan, harus menjadi bagian dari program pemerintah dan masyarakat manapun, sama seperti penanggulangan obat-obatan terlarang, alkohol dan perilaku seksual berisiko.
Baca: Melalui Bakatnya Penyanyi Amerika Ini Menolong Penderita Kanker
Andrew menunjuk salah satu studi yang mengatakan, 40 persen anak-anak di Texas dan Kanada tidak melihat bahaya permainan ini.
Bukan mustahil bahwa anak dan remaja di Indonesia juga tidak tahu bahayanya #SkipChallenge.