Bapak ini pun mengantarkan customernya ke DU, tepatnya ke tempat print.
Ternyata, sebelum sang customer ngeprint, dia masih perlu mengedit filenya itu dan membuat si Bapak menunggu sampai 1 JAM (atau bahkan lebih katanya).
Setelah selesai dengan masalah print, si Bapak mengantarkan customernya ke Baltos sesuai permintaan.
Setelah turun, sang customer membayar si Bapak berlebih.
Ya, lebih TIGA RUBU RUPIAH saja.
Pastinya si Bapak tidak terima, beliau bilang 'Yang benar saja neng, saya nunggu sejam cuma dikasih tiga ribu.'
Akhirnya sang customer nambahin lima ribu lagi dan si Bapak pun pergi.
Kemudian saat si Bapak mendapat orderan baru, dia tidak bisa menerima orderan tersebut karena akunnya telah disuspend GO-JEK.
Customer sebelumnya memberi bintang 1 ke Bapak tersebut.
Dan yang lebih miris, dia meninggalkan note yang intinya berbunyi si Bapak telah MEMERAS customer tersebut.
Saya sontak meminta nomor handphone customer tersebut.
Namun, handphone nya tidak terlacak dari histori handphone.
Apalagi namanya. Saya juga menyarankan Bapak tersebut mengajukan banding.
Tapi beliau merasa itu sia-soa karena GO-JEK sangat menomorsatukan customer.
Tolong untuk yang merasa sebagai customer tersebut renungkan kelakuanmu dan pertanggungjawabkan.