Ketika Keperawanan Dipersoalkan di Malam Pertama: Inilah Makna Selaput Dara

Editor: Mohamad Yoenus
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ilustrasi malam pertama.

"Perempuan tak boleh tidak terlindungi sepersekian detik pun, karena ia memiliki rahim tempat Tuhan mencipta," ujar Ieda.

Lalu, laki-laki, lebih bebas? Ieda menyodorkan surah Yassin ayat 65, "Ketika tangan dan kaki berkata" (salah satu lagu almarhum Chrisye), bahwa kelak di akhirat tangan dan kaki kita akan mengaku kepada Tuhan telah digunakan untuk apa saja.

Termasuk kelamin, dimasukkan ke mana saja, dalam ikatan perkawinan atau tidak, spermanya membuahi atau tidak, semua harus dipertanggungjawabkan pada Tuhan.

Jadi, walau tak punya selaput dara, sebagai imam yang memimpin dirinya sendiri, beban laki-laki lebih berat dari perempuan, di antaranya tak boleh mengumbar kelamin ke sana ke mari.

Sayangnya, sebagian masyarakat memandang selaput dara hanya sebagai beban dan pengekang kebebasan. Padahal, "Itulah proteksi Allah terhadap perempuan." (Intisari/Agus Surono)