Breaking News:

Berita Populer

3 Keunggulan ELA: Teknologi yang Digunakan Roy Suryo untuk Klaim Ijazah Jokowi 99,9 Persen Palsu

Pakar telematika, Roy Suryo, gunakan teknologi canggih ELA (Error Level Analysis) untuk mendeteksi keaslian ijazah Presiden ke-7 RI (Joko Widodo).

Penulis: Magang TribunWow
Editor: adisaputro
TRIBUNNEWS.COM/REYNAS ABDILA
IJAZAH PALSU - Pakar Telematika Roy Suryo di Polda Metro Jaya, Jakarta Selatan, Senin (7/7/2025). Pakar telematika, Roy Suryo, gunakan teknologi canggih ELA (Error Level Analysis) untuk mendeteksi keaslian ijazah Presiden ke-7 RI (Joko Widodo). 

Ijazah Jokowi yang terlihat warnanya ini sempat diklaim Sandi sebagai ijazah asli Presiden ke-7 Indonesia tersebut.

Lalu, ijazah kedua adalah tampilan fotokopi ijazah Jokowi yang diperlihatkan Bareskrim Polri dalam konferensi pers pada Kamis (22/5/2025) lalu.

Dalam analisisnya, Roy menggunakan dua metode atau alat, yaitu error level analysis (ELA) dan face recognition.

Pada proses analisis ini, Roy Suryo menggunakan ijazah UGM miliknya sebagai pembanding.

Roy Suryo mengatakan, berdasarkan hasil analisis ELA, ijazah Jokowi tidak lagi terlihat detail di dalam kertas ijazah yang dianggap sebagai suatu error. 

“Kalaupun ELA itu full Itu masih akan tetap kelihatan ijazahnya. Lihat, teman-teman bisa lihat. Ini masih ada bekas-bekasnya tulisan-tulisannya masih ada. Logonya pun juga masih ada,” kata Roy menunjukkan gambar analisis ijazahnya. 

Roy menilai, ketiadaan logo dan pas foto di hasil analisis ELA pada ijazah Jokowi menguatkan dugaan terjadinya pemalsuan.

Selain itu, berdasarkan analisis face recognition, foto Jokowi di ijazahnya dinilai tidak cocok dengan foto Jokowi saat ini.

Menurut Roy, foto di ijazah itu dinilai mirip dengan sosok berinisial DBU yang kerap disinggung orang-orang.

“Tapi, foto Joko Widodo yang ada di ijazah kemudian yang ada sekarang adalah not match. Tidak sama foto di ijazah. Tidak sama dengan aslinya sekarang,” kata Roy.

Roy dkk juga melakukan analisis terhadap tampilan di muka ijazah, misalnya perbedaan pada letak huruf dan penulisan gelar dekan yang menandatangani ijazah.

Saat itu, Dekan Fakultas Kehutanan UGM dijabat oleh Achmad Sumitro.

Roy mengatakan, di ijazah Jokowi yang tertulis terbit tahun November 1985, nama Sumitro sudah disematkan gelar Profesor.

“Padahal yang benar, Profesor Achmad Sumitro baru mengucapkan pidato guru besarnya pada bulan Maret 86,” kata Roy lagi.

Baca juga: Viral Limbad Diteriaki Syaiton hingga Ditahan Petugas Imigrasi Arab Saudi, Ini Penyebabnya

Apa Itu Teknologi Canggih ELA?

Mengutip penjelasan Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) dalam laman resminya, Error Level Analysis (ELA) merupakan salah satu teknik yang digunakan dalam analisis forensik digital.  

Halaman
1234
Sumber: KOMPAS
Tags:
Roy SuryoPresiden Joko Widodo (Jokowi)Error Level Analysis (ELA)Presiden Jokowi Digugat
Rekomendasi untuk Anda
ANDA MUNGKIN MENYUKAI
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved