Sinopsis Film Plankton: The Movie – Kisah Cinta, Kekacauan, dan Penyelamatan Dunia di Bikini Bottom

TRIBUNWOW.COM - Setelah sekian lama hanya tampil sebagai karakter pelengkap dengan misi mencuri resep rahasia, Plankton akhirnya mendapat sorotan penuh dalam Plankton: The Movie.

Film ini membawa penonton menyelami sisi lain dari si penjahat mungil nan licik yang selama ini menjadi musuh abadi SpongeBob SquarePants.

Tapi kali ini, alih-alih sekadar mengobrak-abrik Krusty Krab, Plankton justru harus menyelamatkan dunia… dan rumah tangganya yang nyaris runtuh.

Dirilis secara eksklusif di Netflix pada 7 Maret 2025, Plankton: The Movie disutradarai oleh Dave Needham dan dinaskahi oleh  Kaz, Chris Viscardi, dan Mr. Lawrence, pengisi suara Plankton sendiri.

Film ini diproduksi oleh Nickelodeon Animation Studio, dengan pengisi suara utama termasuk Mr. Lawrence (Plankton), Tom Kenny (SpongeBob), Jill Talley (Karen), Bill Fagerbakke (Patrick), Carolyn Lawrence (Sandy), dan Clancy Brown (Mr. Krabs). 

Berbalut genre komedi musikal dengan durasi sekitar 87 menit, film ini menjadi spin-off penuh energi dari semesta Bikini Bottom yang tak pernah kehilangan kejutan.

Baca juga: Sinopsis Film The Witcher: Sirens of the Deep - Misi Berbahaya Geralt di Lautan Maut

Ketika Cinta Meledak Jadi Ancaman Global

Cerita bermula dari misi klasik Plankton untuk mencuri formula rahasia Krabby Patty yang kembali gagal total.

Saat kembali ke Chum Bucket, Plankton dibuat terkejut oleh istrinya, Karen, yang telah mengubah restoran itu menjadi franchise bertema Meksiko yang sangat sukses.

Alih-alih senang, Plankton justru membakar restoran tersebut karena merasa kehilangan kontrol atas hidup dan egonya.

Tindakan impulsif ini membuat Karen mencabut chip empati dari sistemnya dan berubah menjadi Mega-Karen—robot raksasa yang memanfaatkan kekuatan elektromagnetik untuk melumpuhkan dunia.

Untuk menghentikan kekacauan ini, Plankton terpaksa meminta bantuan SpongeBob.

Mereka melakukan perjalanan ke masa lalu dengan alat hipnosis untuk mencari tahu asal-usul Karen, yang dulunya hanyalah kalkulator bekas di laboratorium kampus.

Dari sana, terungkap pula sisi rapuh Plankton; seorang mahasiswa gagal yang terobsesi pada pengakuan dan cinta.

Perjalanan ini tak hanya menguak sejarah cinta mereka, tetapi juga menggambarkan bagaimana obsesi bisa melahirkan kehancuran bila tidak disertai empati.

Persahabatan Lama, Musuh Baru

Dalam usahanya memperbaiki hubungan dengan Karen, Plankton dibantu kelompok cewek tangguh Bikini Bottom: Sandy, Mrs. Puff, dan Pearl.

Mereka berhasil menyisipkan chip empati milik Karen ke otak Plankton sendiri, menjadikannya sosok yang mampu merasakan cinta dan penyesalan.

Pertarungan klimaks pun terjadi ketika Plankton dan SpongeBob menghadapi Mega-Karen yang telah berubah menjadi ancaman global.

Akhirnya, dengan bantuan Patrick yang secara tidak sengaja menyelematkan dunia dengan memakan ketang di ruang mesin yang membuat Mega Karen runtuh dan hancur.

Krisis pun berhasil diredam dan hubungan Plankton dan Karen pun kembali membaik saat formula rahasia tak lagi jadi prioritas.

Baca juga: Sinopsis Film Predator: Badlands - Aksi Pemburu Protagonis di Dunia Penuh Monster

Musikal Gila dan Visual Eksperimental

Sebagai film musikal, Plankton: The Movie tampil berani dengan gaya visual yang terus berubah.

Dari CGI 3D modern, film ini sesekali berpindah ke animasi 2D hitam putih ala era Steamboat Willie, lalu ke gaya retro tahun 80-an, anime over-the-top, hingga adegan penuh warna. 

Musik dalam film ini digarap oleh nama-nama besar seperti Bret McKenzie dan Linda Perry, menghadirkan lagu-lagu yang konyol tapi tetap mengikat emosional.

Semua ini membuat film terasa seperti gabungan antara parodi, satire, dan ode bagi kartun klasik.

Respons Penonton dan Kritikus

Secara umum, Plankton: The Movie mendapat sambutan positif dari publik dan kritikus.

Di Rotten Tomatoes, film ini mengantongi skor 71 persen, menandakan apresiasi yang cukup tinggi untuk film spin-off. 

Di Metacritic, skor 61 menunjukkan bahwa mayoritas ulasan bernada positif, meski tidak semua merasa ceritanya solid.

Beberapa kritikus menganggap animasi CG nya kurang, namun tetap mengakui kekuatan musikal dan visualnya sebagai elemen penyelamat.

Penonton di berbagai platform mengapresiasi keberanian film ini menempatkan Plankton, tokoh yang selama ini hanya jadi pelengkap komedi, sebagai protagonis emosional. 

Cerita yang menyentuh hubungan toksik, identitas diri, dan penerimaan emosional membuat film ini lebih dari sekadar komedi animasi biasa.

Sebuah Sisi Baru dari Bikini Bottom

Plankton: The Movie adalah perjalanan liar namun menyentuh dari karakter yang selama ini dianggap antagonis.

Di balik ambisi gilanya, Plankton ternyata menyimpan luka, cinta, dan niat baik yang kerap salah jalan.

Lewat film ini, penonton diajak untuk menertawakan, menangisi, dan pada akhirnya memahami bahwa bahkan penjahat pun bisa punya hari baik.

Dan ya terkadang, cinta datang dalam bentuk chip empati dan dunia diselamatkan oleh kentang goreng.

Baca juga: Sinopsis Film Tron Ares : Ketika Dunia Digital Menembus Realitas Kehidupan Manusia

Pengisi Suara

Mr. Lawrence sebagai Plankton.

Jill Talley sebagai Karen.

Tom Kenny sebagai SpongeBob SquarePants, Gary si Siput, Narator Prancis.

Bill Fagerbakke sebagai Patrick Star.

Rodger Bumpass sebagai Squidward Tentacles.

Carolyn Lawrence sebagai Sandy Cheeks.

Clancy Brown sebagai Tuan Krabs dan Pa Plankton

Mary Jo Catlett sebagai Nyonya Puff

Lori Alan sebagai Pearl Krabs

(TribunWow.com/Peserta magang dari Universitas Sebelas Maret/Eka Herdianto B)

Baca Berita Menarik Lainnya di Google News.