Profil Cyrus Margono: Calon Kuat Pengganti Kevin Mendoza di Persib Bandung, Bobotoh Cek Kelayakannya

TRIBUNWOW.COM - Persib Bandung dikabarkan tengah membidik Cyrus Margono, untuk menggantikan Kevin Ray Mendoza yang out setelah Liga 1 2024-2025 berakhir.

Sosok Cyrus Margono bisa dibilang cukup dikenal publik Tanah Air, lantaran merupakan kiper keturunan Indonesia.

Kabar tersebut cukup mengejutkan mengingat Cyrus Margono saat ini masih bermain di Eropa bersama KF Dukagjini di Liga Super Kosovo.

Baca juga: Bomber Idaman yang Sudah Digeruduk Suporter Persib Bandung dan Persis Solo, Ini Profilnya

Masuknya nama Cyrus Margono ke dalam lis belanja Persib Bandung dibongkar oleh satu di antara akun seputar sepak bola Indonesia, @liga_dagelann, Senin (9/6/2025).

"Lan rumor Cyrus ke Persib," tanya satu di antara netizen.

"Iyah rumornya gitu," tulis jawab @liga_dagelann.

Bicara peluang, kans Persib Bandung amankan Cyrus Margono terbilang terjal.

Pasalnya, Cyrus Margono baru teken kontrak bersama klub Liga Super Kosovo, KF Dukagjini per 5 Februari 2025 lalu.

Selain itu, penampilan mengesankan Cyrus Margono dengan sukses catatkan 5 kali cleansheet dan hanya kebobolan 17 kali dari 17 laga jadi faktor Persib Bandung bakal sulit amankan sang penjaga gawang diaspora.

Akan tetapi, tak menutup kemungkinan, semua itu bakal mudah terealisasi jika Cyrus Margono memutuskan untuk merapat ke Persib Bandung awal musim nanti.

Meski usianya masih muda, Cyrus Margono justru disiapkan sebagai alternatif utama untuk mengisi posisi Kevin Ray Mendoza yang selama ini menjadi andalan Persib di bawah mistar.

Darah Nusantara di Eropa: Siapa Sebenarnya Cyrus Margono?

Mengutip Transfermarkt, Cyrus Ashkon Margono lahir di Mount Kisco, New York, pada 9 November 2001.

Kini berusia 23 tahun, Cyrus Margono memiliki postur ideal untuk seorang penjaga gawang, dengan tinggi badan mencapai 1,91 meter dan dominan dengan kaki kanan.

Ia merupakan pemain berdarah campuran Indonesia dan Amerika Serikat yang sejak awal sudah mencuri perhatian publik sepak bola nasional karena potensi naturalisasinya.