Gubernur
Respons Dedi Mulyadi soal Program di Barak Militer yang Dilaporkan ke Komnas HAM: Orangtuanya Minta
Program pendidikan karakter di barak militer oleh Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi dilaporkan ke Komnas HAM.
Editor: Tiffany Marantika Dewi
TRIBUNWOW.COM - Program pendidikan karakter di barak militer oleh Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi dilaporkan ke Komnas HAM.
Menanggapi hal itu, Dedi Mulyadi mengatakan jika yang seharusnya melapor adalah orangtua yang anaknya berada di barak.
"Kan logikanya yang melaporkan itu harusnya orangtua yang anaknya masuk pusat pelatihan bela negara," ujar Dedi, pada Rabu (14/5/2025).
Baca juga: Ngadu ke Dedi Mulyadi, Korban Ledakan Amunisi: Sebenarnya Bukan Diledakkan, Mau Direndam Air Laut
Dedi menjelaskan bahwa anak-anak yang dikirim ke barak militer saat ini berdasarkan permintaan orangtua mereka.
Ia menegaskan bahwa obyek yang dilaporkan adalah pihak yang merasa dirugikan oleh tindakan tersebut.
"Kan ini kan orangtuanya yang meminta. Jadi, ya nanti biar yang mempertanggungjawabkannya orangtuanya."
"Karena kan saya diserahkan oleh orangtuanya karena ketidaksanggupan dia menangani di rumah, maka diserahkan untuk melalui pola pendekatan pendidikan bela negara ini, kalau dalam istilah di Jawa Barat pendidikan berkarakter," jelas Dedi.
Mengenai presentase perubahan para siswa setelah mengikuti pendidikan karakter, Dedi menjawab dengan singkat.
Baca juga: Anak Dedi Mulyadi Lamar Putri Kapolda Metro Jaya di GBLA, Momen Manis setelah Persib Juara Liga 1
"Jangan kata saya, kata nanti aja psikolog bagaimana, kata gurunya bagaimana, kata orangtuanya," katanya.
Dedi Mulyadi tanggapi pro kontra kebijakannya
Dedi juga menanggapi pro dan kontra terkait kebijakannya di Jawa Barat.
Kebijakan untuk memasukkan siswa bermasalah ke barak militer memang menuai berbagai tanggapan, termasuk dari DPR RI.
"Ya, jadi gini, mereka itu saking sayang sama saya. Karena mereka sayang banget sama saya, saya enggak boleh salah gitu lho," ungkap Dedi saat menjawab pertanyaan wartawan.
Ia mengibaratkan situasi tersebut seperti pelatih dan pemain sepak bola.
Menurutnya, jika seorang pelatih terus-menerus menyampaikan kepada pemainnya agar tidak boleh berbuat salah, maka pemain tidak akan melakukan serangan saat pertandingan.
"Jadi bagi saya kan lebih baik salah bertindak daripada tidak bertindak sama sekali. Apalagi ini enggak ada salahnya, salahnya apa coba?" tegas Dedi. (*)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Dilaporkan ke Komnas HAM, Dedi Mulyadi: Seharusnya yang Lapor Orangtua Siswa Barak Militer."