Bursa Transfer Persib Bandung
Persib Bandung Pusing? Komposisi Lini Serang Potensi Terpaksa Kena Rombak, Manajemen Sempat Ngeluh
Persib Bandung pusing? Komposisi lini serang potensi kena rombak, manajemen sempat ngeluh 1 hal.
Penulis: Adi Manggala Saputro
Editor: adisaputro
TRIBUNWOW.COM - Persib Bandung pusing? Komposisi lini serang potensi kena rombak, manajemen sempat ngeluh 1 hal.
Dilansir TribunWow.com, pekerjaan rumah terkait kontrak sejumlah bintangnya jadi tugas yang harus diselesaikan Persib Bandung.
Paling mencolok tentu saja kontrak sederet bintang Persib Bandung di lini depan.
Menilik kondisi itu, manajemen Persib Bandung pun sejatinya sudah berusaha untuk sesegera memperbaharui kontraknya.
Baca juga: Sinyal Nick Kuipers Ingin Dinaturalisasi Timnas Indonesia: Persib Untung, Bobotoh Cek Peluangnya
Namun, dalam proses negosiasi, Persib Bandung mengaku kesulitan dengan permintaan naik gaji dari beberapa pemain yang bisa saja datang dari pemain di lini serang mereka.
Performa menanjak Pangeran Biru jadi dasar beberapa pemain penting meminta kenaikan gaji.
Permintaan kenaikan gaji tinggi itu dibarengi dengan banyaknya tawaran dari klub pesaing Persib Bandung.
Kabar itu diungkap oleh pelatih Persib Bandung, Bojan Hodak.
Meski dalam tahapan sulit dalam melakukan negosiasi, Bojan Hodak mengungkapkan upaya dirinya dalam menjaga kondusifitas di ruang ganti.
“Jika kontrak berakhir, itu tidak berarti apa-apa. Pada akhirnya, kami bermain untuk menang. Kami bermain untuk memenangkan liga,” tutur Hodak dikutip TribunWow.com dari Kompas.com.
“Beberapa pemain mungkin meminta gaji yang terlalu tinggi. Sekarang semua orang ingin membeli pemain Persib, jadi harga pemain Persib naik,” paparnya.
Kondisi sama seperti musim ini sejatinya pernah dialami Persib Bandung musim lalu.
Akan tetapi, pada akhirnya, beberapa pemain kunci Persib Bandung seperti David da Silva, Ciro Alves dan Nick Kuipers memutuskan untuk bertahan.
Sementara dua nama lain yakni Stefano Beltrame dan Alberto Rodriguez memutuskan untuk pergi karena tak menemukan kesepakatan nilai pembaruan kontrak.
“Ini menjadi masalah bagi klub, apakah klub memiliki anggaran yang cukup untuk mempertahankan mereka semua.” “Hal ini terjadi tahun lalu, dan terjadi lagi tahun ini. Tapi situasi ini terjadi di mana-mana,” kata Hodak.