Lebaran 2025
Tanya Ustaz: Apakah Diharuskan Memakai Baju Baru saat Hari Raya Idul Fitri? Simak Penjelasannya
Simak penjelasan mengenai hukum memakai baju baru saat hari raya Idul Fitri, apakah diharuskan atau tidak?
Penulis: Adi Manggala Saputro
Editor: Lailatun Niqmah
TRIBUNWOW.COM - Berikut ini penjelasan mengenai hukum memakai baju baru saat hari raya Idul Fitri, apakah diharuskan atau tidak?
Tinggal menghitung hari, umat Islam akan merayakan Hari Raya Idul Fitri 2025/1446 Hijriyah.
Idul Fitri menjadi momen merayakan kemenangan setelah menjalani ibadah Puasa Ramadhan selama satu bulan penuh.
Selain tradisi untuk saling bermaafan, tradisi yang sering dilakukan adalah mengenakan pakaian baru saat hari raya.
Sebagian orang dengan antusias mempersiapkan baju baru untuk menyambut Idul Fitri.
Tetapi ada juga sebagian orang yang mungkin tidak memiliki kemampuan untuk membeli baju baru saat Idul Fitri
Lantas apa hukum memakai baju baru saat hari raya Idul Fitri, apakah diharuskan atau tidak? Simak penjelasannya berikut ini:
Baca juga: Tanya Ustaz: Mana yang Lebih Utama Bagi Wanita Itikaf di Masjid atau di Rumah? Simak Penjelasannya
Dikutip dari kanal YouTube Tribunnews, Ustaz Imam Ma'ruf selaku Kaprodi Manajemen Pendidikan Pascasarjana IAIN Surakarta, menjelaskan, pada masa Rasulullah, terdapat sebuah tradisi yang telah menjadi kebiasaan di kalangan umat Islam untuk mengenakan pakaian yang terbaik saat Hari Raya Idul Fitri.
Rasulullah sendiri selalu mengenakan pakaian yang paling bagus yang beliau miliki ketika hari raya, dan beliau juga menganjurkan para sahabat serta umatnya untuk melakukan hal yang sama.
"Ada satu tradisi pada masa Rasulullah bahwa ketika hari raya itu umat islam sudah biasa mengenakan pakaian yang bagus."
"Merayakan dengan menggunakan gamis atau menggunakan pakaian yang memang terpilih gitu," ujarnya.
Sesungguhnya Idul Fitri adalah momen istimewa bagi umat Islam, di mana umat muslim dianjurkan untuk memilih pakaian terbaik pada hari kemenangan ini.
Sunah Rasulullah mengajarkan bahwa yang terpenting bukanlah memakai baju baru, melainkan mengenakan pakaian yang layak, bersih, dan suci, sesuai dengan tuntunan agama Islam.
Pakaian terbaik bukan diukur dari harga atau keindahannya semata, tetapi dari kesopanan, kesucian, dan kepantasannya.
"Sesungguhnya Idul Fitri adalah suatu momen dimana kita di sunahkan untuk memilih pakaian terbaik."
"Tidak harus baru, terbaik itu layak kemudian tentu sesuai dengan ketentuan agama kita, suci dan itu lebih penting di bandingkan dengan baju baru," ujar Ustaz Imam Ma'ruf.
Ustaz Imam Ma'ruf juga mengatakan bahwa Umar bin Abdul Aziz pernah menjelaskan, Idul Fitri bukanlah momen untuk orang-orang hanya sekadar memakai baju baru.
Tetapi Idul Fitri adalah momen di mana seorang muslim merayakan kemenangan.
Hari raya ini juga merupakan hari di mana seorang hamba kembali kepada fitrah, yaitu keadaan suci setelah menjalani proses penyucian diri di bulan Ramadhan.
"Umar bin Abdul Aziz menjelaskan bahwa Idul Fitri itu bukannya untuk orang-orang yang hanya menggunakan baju baru, Idul Fitri tidaklah identik dengan baju baru."
"Tetapi Idul Fitri identik dengan peningkatan iman, dengan meningkatnya ketakwaan kita kepada Allah SWT," ujarnya.
Baca juga: Tanya Ustaz: THR Sudah Cair, Baiknya Digunakan untuk Bayar Utang atau Mudik? Simak Penjelasannya
Ustaz Imam Ma'ruf juga memberikan perumpamaan, jika seorang muslim merayakan Idul Fitri hanya untuk mengejar baju baru.
Maka hal itu tidak jauh berbeda dengan puasa seekor ular.
Seekor ular akan berdiam diri di suatu tempat dalam waktu tertentu, lalu ular tersebut berpuasa.
Setelah masa itu berlalu, kulitnya akan berganti, membuatnya tampil dengan tampilan baru.
Tetapi sifatnya tetap sama, perilakunya tidak berubah, makanannya pun tetap sama, dan cara hidupnya tidak berbeda.
Padahal, esensi dari puasa Ramadhan sebenarnya bukan sekadar menahan diri.
Tetapi puasa Ramadhan juga bertujuan untuk membersihkan hati, mensucikan diri, dan meningkatkan derajat ketakwaan seorang muslim kepada Allah SWT.
Karena itu, Idul Fitri seharusnya tidak hanya menjadi momen pergantian pakaian secara fisik, tetapi juga menjadi momen perubahan secara spiritual.
Di mana seseorang benar-benar menjadi pribadi yang lebih baik, lebih bertakwa, dan lebih dekat kepada Allah SWT.
"Maka kalau kita merakayan Idul Fitri hanya mengejar baju yang baru itu tidak beda dengan kira kira puasanya ular," ujarnya.
"Ular itu kalau dia berdiam diri di suatu tempat, di waktu tertentu dan sedang berpuasa, selesai berpuasa kulitnya ganti, dan itulah yang membuat dia tampil dengan tampilan baru."
'Tetapi sifatnya, perilakunya, makanannya dan gayanya pun tidak berubah."
"Padahal ketika berpuasa Ramadhan ini sebenarnya target atau tujuannya adalah agar kita membersihkan hati kita, mensucikan diri kita kemudian meningkat derajat ketakwaan kita kepada Allah SW," pungkasnya.
(TribunWow.com/Peserta Magang dari Universitas Muhammadiyah Karanganyar/Najwa Nandhita Divananda)
Baca berita menarik lainnya di Google News
Sumber: TribunWow.com
7 Amalan Sunah di Bulan Syawal selain Puasa 6 Hari, Anjuran Menikah bagi yang Belum Berumahtangga |
![]() |
---|
Utamakan Puasa Syawal atau Mengganti Puasa Ramadhan? Simak Jawaban Ustaz Abdul Somad |
![]() |
---|
Ketentuan yang Harus Diperhatikan saat Puasa Syawal, Termasuk Pelaksanaan yang Harus Berurutan? |
![]() |
---|
Puasa Syawal: Apakah Bisa Digabung dengan Sunah Senin-Kamis hingga Dilakukan Harus Berurutan? |
![]() |
---|
Mana yang Lebih Diutamakan Jalani Puasa Syawal atau Mengganti Utang Ramadhan? Ini Kata UAS |
![]() |
---|