Ramadan 2025
Tanya Ustaz: Lebih Baik Bermaafan Lewat HP atau secara Langsung saat Lebaran? Simak Penjelasannya
Simak penjelasan mengenai, mana yang lebih baik antara bermaafan lewat hp atau secara langsung?
Penulis: Adi Manggala Saputro
Editor: Tiffany Marantika Dewi
TRIBUNWOW.COM - Berikut ini merupakan penjelasan mengenai, mana yang lebih baik antara bermaafan lewat hp atau secara langsung?
Hari Raya Idul Fitri semakin dekat, momen di mana umat Islam saling memaafkan dan mempererat silaturahmi.
Tradisi saling bermaafan tak dapat dipisahkan dari perayaan Lebaran, di mana keluarga, saudara, dan sahabat saling mengunjungi untuk saling meminta dan memberikan maaf.
Namun, di era digital seperti saat ini, sebagian orang memilih untuk menyampaikan permintaan maaf melalui media sosial.
Lantas mana yang lebih baik antara bermaafan lewat hp atau secara langsung? Simak penjelaannya berikut ini:
Baca juga: Tanya Ustaz: THR Sudah Cair, Baiknya Digunakan untuk Bayar Utang atau Mudik? Simak Penjelasannya
Dikutip dari kanal YouTube Tribunnews Ustaz Syamsul Bakri selaku Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan dan Kerja Sama IAIN Surakarta menjelaskan.
Dalam Islam, meminta maaf tidak terbatas pada cara atau medianya.
Tetapi permintaan maaf dinilai dari keikhlasan hati dalam mengakui kesalahan dan memberikan maaf.
Karena itu, meminta maaf bisa dilakukan secara langsung (tatap muka) maupun tidak langsung, seperti melalui pesan, telepon, atau media sosial.
"Sebenarnya yang namanya minta maaf itu boleh tatap muka atau boleh tidak tatap muka."
"Intinya minta maaf itu terletak pada keikhlasan hati untuk meminta maaf dan keikhlasan untuk memberi Maaf ya baik melalui langsung maupun melalui media sosial," ujarnya.
Ustaz Syamsul juga menjelaskan bahwa untuk meminta maaf serta memafkan tidak harus dilakukan pada hari raya Idul Fitri saja.
Tetapi jika terkait dengan tradisi di Indonesia, Hari Raya Idul Fitri telah menjadi momen yang erat kaitannya dengan bermaafan.
"Terkait dengan khusus pada hari raya Idul Fitri seperti itu kan lebih pada tradisi," ujarnya
"Dalam Islam, kapanpun kita salah maka boleh kita minta maaf dan dianjurkan secepatnya tidak harus menunggu hari raya Idul Fitri."
"Tapi hari raya Idul Fitri menjadi tradisi saling memaafkan ya di Indonesia maka itu tradisi yang bagus ya," tambahnya.
Ustaz Syamsul Bakri menegaskan kembali bahwa secara prinsip, cara meminta maaf boleh secara langsung ataupun boleh melalui media komunikasi.
Seperti pesan singkat, WhatsApp, ataupun media sosial.
Yang lebih utama dalam proses saling memaafkan adalah keikhlasan hati, baik dari orang yang meminta maaf maupun dari orang yang memberi maaf.
Tetapi jika ada kesempatan untuk bertemu langsung, maka tentu lebih baik dibandingkan hanya melalui pesan teks atau media sosial.
"Persoalan Apakah minta maaf lebih baik langsung atau apakah boleh pakai media sebenarnya tidak ada masalah secara prinsip," ujarnya.
"Intinya saling memaafkan berdasar pada niat untuk meminta maaf dan niat Ikhlas memberi maaf."
"Tapi sekali lagi ketemu langsung tentu lebih baik ketimbang lewat misalnya SMS lewat WA dan seterusnya," tambanya.
Baca juga: Tanya Ustaz: Apa Sanksi Bagi Umat Muslim yang Bersenggama ketika Siang Hari di Bulan Ramadhan?
Permintaan maaf memang bisa disampaikan melalui SMS, WhatsApp, atau media sosial.
Namun, cara ini memiliki keterbatasan, karena tidak dapat sepenuhnya menghadirkan suasana emosional.
Ketika permintaan maaf hanya disampaikan melalui teks, mimik wajah tidak terlihat, nada suara tidak terdengar, dan ekspresi sulit dirasakan.
Sebaliknya, jika kita meminta maaf secara langsung, ada sentuhan persaudaraan yang lebih kuat.
Jabat tangan, pelukan, tatapan mata, serta ekspresi wajah bisa menunjukkan ketulusan dan kesungguhan dalam meminta maupun memberi maaf.
Suasana ini menciptakan hubungan yang lebih erat dan memperkuat rasa persaudaraan di antara sesama Muslim.
Jadi Ustaz Syamsul tetap menganjurkan kepada umat muslim untuk bermaaf-maafan secara lansgung.
"Karena sms wa itu tidak bisa membawa suasana, mimik wajah tidak ikut, emosinya juga tidak ikut ya, jadi memang kurang begitu," ujarnya.
"Tapi ini bukan soal prinsip, tapi soal persaudaraan, ketemu langsung itu kan kita berjabat tangan bahkan berpelukan,ada mimik wajahnya ada kata-katanya yang bisa didengar itu akan lebih penuh penghayatan."
"Jadi tetap saya menganjurkan permintaan maaf itu lebih baik ketemu langsung ketimbang hanya lewat media sosial," tambahnya.
Tetapi kadang terdapat hal tertentu yang membuat seseorang tidak bisa bertemu langsung untuk bermaaf-maafan.
Jarak yang jauh, keterbatasan waktu, kondisi kesehatan, bisa menjadi alasan yang membuat seseorang hanya dapat menyampaikan permintaan maaf melalui media komunikasi.
Dalam kondisi seperti ini, tidak ada masalah jika permintaan maaf dilakukan melalui perantara.
Yang terpenting adalah ketulusan hati dalam mengakui kesalahan dan niat untuk memperbaiki hubungan.
"kecuali memang jarak yang jauh atau ada unsur yang membuat mereka tetap berjarak yang tidak bisa ketemu maka tidak ada masalah,' ujarnya.
(TribunWow.com/Peserta Magang dari Universitas Muhammadiyah Karanganyar/Najwa Nandhita Divananda)
Baca berita menarik lainnya di Google News
Kapan Batas Terakhir Bayar Zakat Fitrah Ramadhan? Simak Waktu yang Dianjurkan hingga Bacaan Niatnya |
![]() |
---|
Bacaan Doa Niat Mandi Wajib untuk Pria dan Wanita, Lengkap dengan Tata Cara Mandi Junub |
![]() |
---|
Jadwal Imsakiyah dan Azan Subuh Kota Semarang, Puasa Ramadhan Hari Ini, Sabtu 29 Maret 2025 |
![]() |
---|
Jadwal Imsakiyah Jabodetabek Ramadhan Hari Ini, Sabtu 29 Maret 2025, Dilengkapi Resep Soto Sulung |
![]() |
---|
Hari Ini Terakhir Sholat Malam Lailatul Qadar 29 Ramadhan 2025, Cek Tata Cara dan Doa Niatnya |
![]() |
---|