Bursa Transfer PSIS Semarang
Transfer Tikung Persib Bandung & Persija Jakarta Tercium: Adu Rogoh Kocek Dalam, PSIS Ditumbalkan
Transfer tikung Persib Bandung dan Persija Jakarta tercium. adu rogoh kocek dalam, PSIS Semarang ditumbalkan.
Penulis: Adi Manggala Saputro
Editor: Lailatun Niqmah
"RUMORS Alfeandra Dewangga (DMF/23), dikaitkan dengan salah satu tim papan atas Liga 1 foot," tulis @transfernews_ft1.
"Salah euy bukan Dewa yang minat," lanjutnya.

Baca juga: PSIS Semarang Terus Diserbu Isu Krisis Finansial: PSIM, Persijap, Persib & Arema Potensi Full Senyum
Tak selang lama, dalam unggahannya yang merepost InstaStory Alfeandra Dewangga, akun tersebut memergoki kapten PSIS Semarang itu unggah kode ambigu.
Di mana, dalam kode tertera jelas Alfeandra Dewangga memberikan emoji hati warna biru di InstaStorynya.
Bubuhan emoji hati warna biru itu disematkan pada unggahannya saat membela PSIS Semarang.
Banyak yang menduga, hal itu merupakan kode jika dirinya tengah melakukan penjajakan dengan Persib Bandung.
Terlebih, peran Dedi Kusnandar yang bakal absen lama akan jadi pertimbangan direkrutnya Alfeandra Dewangga.
Pemain asli Semarang itu berpotensi comeback ke tim yang dulu gagal ia perkuat.
Meski begitu, emoji hati warna biru juga bisa gambarkan rasa bangganya Alfeandra Dewangga bisa membela panji klub kota kelahirannya.
Beri Indikasi ke Persija Jakarta
Meski rumor terkait Alfeandra Dewangga sudah dibantah, indikasi pemain Timnas Indonesia itu angkat kaki dari PSIS Semarang masih menyeruak.
Di mana, akun fans base Persija Jakarta @jakfootball19_ memergoki Alfeandra Dewangga sudah tak menyematkan nama PSIS Semarang di bio Instagram pribadinya.
Aksi Alfeandra Dewangga yang sudah tak sematkan nama PSIS Semarang di bio Instagram dapat dilihat pada capture-an akun @jakfootball19_ yang diunggah pada Sabtu (11/1/2025).
Aksi tersebut tentu saja janggal, mengingat sebelumnya, Alfeandra Dewangga terlihat getol dan loyal kepada PSIS Semarang.
Bahkan, nama PSIS Semarang selalu dicanangkan Alfeandra Dewangga sebelum munculnya isu krisis finansial yang melanda Laskar Mahesa Jenar.