Breaking News:

Ramadan 2025

Tanya Ustaz: Benarkah Tidurnya Orang yang Berpuasa itu Berpahala? Simak Penjelasannya

Simak penjelasan mengenai hukum tidur saat berpuasa, benarkah bernilai pahala atau tidak, Ternyata berpahala bila dilakukan secara tidak berlebihan.

YouTube/Tribunwow Official
Tanya Usztaz: Benarkah Tidurnya Orang yang Berpuasa itu Berpahala? Simak penjelasan mengenai hukum tidur saat berpuasa, benarkah bernilai pahala atau tidak? ternyata bernilai pahala bila dilakukan secara tidak berlebihan. 

TRIBUNWOW.COM- Simak penjelasan mengenai hukum tidur saat berpuasa, benarkah bernilai pahala atau tidak. 

Setiap amalan baik yang dilakukan saat berpuasa bernilai pahala berlipat ganda, baik itu membaca Al-Qur'an, berdzikir, bersedekah, dan sebagainya.

Dalam konteks ibadah puasa, sebagian orang meyakini bahwa tidur seseorang yang berpuasa bisa mendatangkan pahala. 

Keyakinan ini beredar luas di kalangan umat Muslim, terutama saat bulan Ramadan, ketika umat Islam menjalankan ibadah puasa sepanjang hari.

Anggapan ini sering dikaitkan dengan hadis yang berbunyi "Tidurnya orang puasa adalah ibadah, diamnya adalah tasbih, amal ibadahnya dilipatgandakan, doanya dikabulkan, dan dosanya diampuni" (HR Baihaqi).

Namun, benarkah tidurnya orang yang berpuasa dihitung sebagai ibadah dan bernilai pahala? 

Simak penjelasan berikut ini:

Baca juga: Tanya Ustaz: Bolehkah jika Membersihkan Telinga saat Berpuasa? Simak Penjelasannya

Dikutip dari kanal YouTube Tribunwow official, Siti kasiyati selaku dosen Fakultas Syariah IAIN Surakarta menjelaskan bahwa umat muslim harus mengingat kembali tujuan puasa yaitu memperbanyak ibadah dan meraih pahala sebanyak-banyaknya.

"di dalam sebuah hadis disebutkan bahwa, barangsiapa yang berpuasa dengan ikhlas penuh iman maka dia akan diampuni dosanya" ujar Siti kasiyati.

Siti kasiyati juga menjelaskan bahwa umat muslim harus menjalani puasa dengan penuh keikhlasan.

Hal ini dapat dilakukan dengan cara meninggalkan hal-hal yang tidak bermanfaat, memberbanyak amalan seperti dzikir, sedekah, ibadah qiyamul lail, dan sebagainya.

Siti Kasiyati juga menjelaskan bahwa umat Muslim hendaknya menjalani ibadah puasa dengan penuh keikhlasan, bukan sekadar menahan lapar dan dahaga, tetapi juga dengan niat yang tulus semata-mata karena Allah SWT.

Keikhlasan dalam berpuasa dapat diwujudkan dengan menjauhi hal-hal yang tidak bermanfaat, baik dalam perkataan maupun perbuatan serta mengisi waktu dengan berbagai amalan yang mendatangkan kebaikan.

Beberapa di antaranya adalah memperbanyak dzikir untuk mengingat Allah, bersedekah kepada mereka yang membutuhkan, serta melaksanakan ibadah-ibadah sunnah seperti qiyamul lail atau salat malam.

"Nah bagaimana yang disebut ikhlas pada bulan Ramadhan? tentu dengan beribadah yang meninggalkan hal-hal yang tidak bermanfaat." 

Halaman
12
Tags:
Tanya UstazRamadhanPuasa
Berita Terkait
ANDA MUNGKIN MENYUKAI
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved