Breaking News:

Puasa Ramadhan 2025

Tanya Ustaz: Benarkah Orang Puasa Dianjurkan Berbuka dengan yang Manis-Manis?

Berikut merupakan penjelasan dari Ustazah Siti Choiriyah mengenai anjuran berbuka puasa dengan yang manis-manis

YouTube/tribunnews
TANYA USTAZ - Berikut merupakan penjelasan dari Ustazah Siti Choiriyah mengenai anjuran berbuba puasa dengan yang manis-manis 

TRIBUNWOW.COM - Pada umumnya ketika berbuka puasa selalu dikatakan bahwa berbukalah dengan yang manis-manis.

Lalu apakah ada anjuran tentang berbuka harus dengan yang manis-manis?

Perlu diketahui hal tersebut untuk menambah wawasan terkait bulan suci Ramadhan.

Simak penjelasan dari Ustazah Siti Choiriyah berikut ini.

Baca juga: MUI Sebut Awal Puasa Ramadhan 2025 Berpotensi Beda dari Muhammadiyah, Hilal Hanya Terlihat di Aceh

Dikutip dari kanal YouTube Tribunnews, Ustazah Siti Choiriyah menjelaskan bahwa makna berbuka dengan yang manis-manis tersebut hanya kiasan saja.

"Rasulullah SAW terbiasa berbuka puasa menggunakan ruthob, ruthob sendiri adalah kurma yang masih segar. Kalau kemudian tidak ada ruthob, ya baru menggunakan tamar (kurma kering)," ujar Ustazah Siti Choiriyah.

Dari sanalah berkembang soal istilah berbukalah dengan yang manis-manis.

Menurut Ustazah Siti Choiriyah, makna berbuka dengan yang manis-manis sebenarnya merupakan kiasan saja dan mengambil sifat yang sama dari ruthob dan tamar.

"Kemudian kalau tidak ada, ya sudahlah yang penting manis-manis."

"Tapi harus berhati-hati juga jangan sembarangan untuk memilih berbuka dengan yang manis-manis."

Baca juga: 3 Rangkaian Sidang Isbat untuk Putuskan Awal Bulan Puasa Ramadhan sebelum Diumukan ke Publik

Dari situ berbuka puasa perlu juga diperhatikan, jangan sembarangan untuk menggantikan kurma ke makanan manis-manis yang sembarangan.

"Hal itu bisa jadi berbahaya jika manusia tidak dapat mengontrol hal tersebut."

"Karena kita tahu kan manisnya dari kurma itu banyak sekali manfaatnya, banyak kandungan serat yang dapat bermanfaat bagi tubuh."

"Oleh karena itu ketika kita mau mengganti kurma dengan yang lain juga harus paling tidak mendekati sifatnya, seperti buah buahan lainnya."

Namun, justru tidak disarankan mengonsumsi seperti kolak hingga susu laksa yang tidak bagus bagi tubuh.

Kesimpulan yang bisa diambil adalah ketika berbuka tidak harus menggunakan makanan ataupun minuman yang manis-manis karena tidak berdampak baik untuk tubuh.

(TribunWow.com/Peserta Universitas Slamet Riyadi/Adam Kusuma Herangga)

Sumber: Tribunnews.com
Tags:
Tanya UstazPuasaRamadhanbuka puasa
Berita Terkait
ANDA MUNGKIN MENYUKAI
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved