Liga 1
Nasib Apes PSIS Semarang di Liga 1, Performa Mahesa Jenar Makin Anjlok, 3 Hal Ini Bisa Jadi Sebabnya
PSIS Semarang di Liga 1 2024/2025 jadi satu di antara tim yang mengalami penurunan performa drastis, ini tiga kemungkinan penyebabnya.
Editor: Tiffany Marantika Dewi
TRIBUNWOW.COM - Nasib apes PSIS Semarang di Liga 1 2024/2025, jadi satu di antara tim yang mengalami penurunan performa drastis.
PSIS Semarang kian kesulitan bersaing di papan atas, posisi mereka anjlok dalam bayang-bayang zona degradasi.
Hasil kekalahan lebih dominan, bahkan saat laga kandang.
Baca juga: PSIM Sukses Epic Comeback di Kandang Deltras FC, Brajamusti Senang Bukan Kepalang, Ini Klasemennya
Catatan ini membuat PSIS Semarang kain berada di papan bawah.
Hasil 2 pertandingan terbaru, Laskar Mahesa Jenar menelan kekalahan menyakitkan, padahal bermain di kandang.
Anak asuh Gilbert Agius digilas klub Dewa United 1-4, pada 3 Februari 2025 lalu.
Kemudian di pertandingan terakhir masih laga kandang tumbang skor tipis 0-1 melawan Persib Bandung, pada 9 Februari 2025.
Kondisi ini, PSIS menempati posisi 14 klasemen dengan 21 poin, berjarak empat angka dari zona degradasi.
Setidaknya ada 3 alasan utama PSIS semakin melempem musim ini, berikut ulasannya:
1 Ekspektasi Tinggi terhadap Pemain Asing
PSIS Semarang memasang harapan besar pada pemain asing mereka untuk membawa tim meraih posisi puncak di kompetisi musim ini.
Namun, kontribusi para pemain asing tersebut justru jauh dari yang diharapkan.
Minimnya produktivitas mereka menjadi salah satu faktor yang membuat PSIS kesulitan bersaing di papan atas klasemen.
Padahal, sebelumnya, pemain asing selalu diandalkan sebagai tulang punggung tim untuk meraih hasil maksimal.
Baca juga: Sesi Latihan Terkini PSIS Semarang Banjir Sindiran Tajam Panser-Snex, Singgung Hal Sia-sia
Evandro Brandao dan Sudi Abdallah, 2 pemain asing yang diharapkan menjadi mesin gol PSIS, ternyata hanya mampu mencetak dua gol sejauh ini.
Performa mereka dinilai belum konsisten dan sering kali gagal memanfaatkan peluang yang ada. tampak kesulitan beradaptasi.
Sudi Abdallah, yang diharapkan menjadi penguat lini serang, juga belum menunjukkan performa terbaiknya.

Paulo Gali Freitas, yang kembali memperkuat PSIS musim ini, juga belum mampu mengulangi kesuksesannya di musim lalu.
Hanya 1 gol dan 2 assist yang berhasil ia sumbangkan sejauh ini. Musim lalu, Paulo Gali menjadi salah satu pemain kunci.
11 gol dan 7 assist, penurunan performa ini menjadi sorotan, terutama karena ia diharapkan menjadi penyuplai bola ke striker.
Rekrutan anyar PSIS, Gustavo Souza, juga belum memberikan dampak signifikan dalam 5 pertandingan pertamanya.
Pemain asal Brasil ini diharapkan bisa menjadi pendobrak lini serang, namun tampak masih kesulitan beradaptasi dengan ritme permainan dan taktik tim.
Performanya yang belum maksimal membuat PSIS kehilangan salah satu elemen penting dalam membangun serangan.
Bandingkan dengan musim lalu, ketika PSIS memiliki trio pemain asing yang sangat produktif.
Dimana Gali Freitas (11 gol, 7 assist), Carlos Fortes (10 gol), dan Taisei Marukawa (4 gol, 11 assist) jadi pilar penting yang membawa PSIS bersaing di papan atas.
Baca juga: PSIS Blunder? Buang Eks Man City Malah Kans Bawa Persiraja Promosi, 1 Striker Barunya Masih Melempem
2. Konflik Internal
Terjadi konflik internal PSIS memperburuk situasi, terjadi suporter dan manajemen.
2 kelompok suporter terbesar, Panser Biru dan Snex, memboikot pertandingan, protes terhadap CEO klub, Yoyok Sukawi.
Berimbas penonton di Stadion Jatidiri menurun drastis. Derby Jateng hanya disaksikan tak mencapai seribu suporter.
Sehingga manajemen memutuskan laga home tanpa penonton, guna menghemat pengeluaran.
Baca juga: Prediksi Skor Deltras FC Vs PSIM Yogyakarta Hari Ini: Laskar Mataram Siap Pesta Lolos Semifinal
3. Lini Serang Masih Tumpul
PSIS Semarang sedang menghadapi masalah serius di lini serang musim ini. Padahal memiliki 3 striker asing, Sudi Abdallah, Evandro Brandao, dan Gustavo Souza.
Justru menjadi salah satu tim dengan jumlah gol terendah di liga. Performa ketiga striker tersebut dinilai belum maksimal.
Seakan lini serang PSIS kesulitan mencetak gol dan meraih hasil positif.
Hingga pekan 22, PSIS hanya mampu mencetak 17 gol, angka yang lebih rendah dibandingkan tiga tim yang berada di zona degradasi.
Klub Persis Solo (18 gol), Semen Padang (22 gol), dan Madura United (21 gol). Fakta ini semakin mempertegas betapa tumpulnya lini depan PSIS.
Padahal, di musim-musim sebelumnya, PSIS dikenal sebagai tim yang cukup produktif dalam mencetak gol.
Minimnya kreativitas dalam membangun serangan menjadi salah satu faktor utama merosotnya performa PSIS.
Selain itu, ketidakmampuan para striker asing dalam memanfaatkan peluang juga menjadi masalah serius.
Evandro Brandao dan Sudi Abdallah, misalnya, hanya mencetak dua gol masing-masing, sementara Gustavo Souza belum menunjukkan dampak signifikan sejak bergabung. (*)
Artikel ini telah tayang di TribunnewsSultra.com dengan judul PSIS Semarang Makin Seret di Liga 1 2025 Performa Anjlok di Papan Bawah Klasemen, 3 Penyebab Ini?
Persija Jakarta Vs Arema FC: Launching Skuad, Jadwal hingga Pemain Macan Kemayoran Disebut Absen |
![]() |
---|
Daftar 35 Pemain Malut United setelah Resmi Launching, Pelatih Hendri Susilo Pakai 8 Legiun Asing |
![]() |
---|
Daftar Klub di Super League yang Miliki 9 Pemain Asing untuk Musim Depan, Terbaru Arema FC |
![]() |
---|
Tambah Struick, Ini Daftar 7 Pemain Eksplosif di Lini Serang Dewa United yang Jadi Ancaman Lawan |
![]() |
---|
3 Tim di Super League akan Diisi Kakak Beradik, Madura United yang Siap Resmikan Pemain Asing ke-9 |
![]() |
---|